Liputan6.com, Jakarta : Tidak ada orang yang langsung
dilahirkan sebagai orang sukses. Semua butuh proses. Bahkan untuk mencapai
puncak kesuksesan, banyak orang pernah membuat kesalahan besar, kehilangan
kesempatan dan akhirnya karier mereka terpuruk. Namun dari kesalahan tersebut,
mereka dapat mengambil pelajaran dan kembali bangkit membangun karier yang
lebih baik.
Dilansir dari laman Business Insider, Senin (29/4/2013),
berikut kesalahan karier yang pernah dilakukan sejumlah CEO dan orang
sukses.
1. CEO Chegg.com, Daniel Rosensweigg
Setelah menjual perusahaannya kepada CNET, Rosensweigg
ditawari bergabung dengan perusahaan raksasa, Yahoo. Tapi pria ini menolak
karena ingin membantu masa transisi tim Chegg.com di bawah kepemimpinan yang
baru. Namun penolakan kesempatan itu justru berbuah anjloknya pasar saham yang
mengakibatkan Rosensweigg harus kehilangan banyak uang.
Meski keputusan tersebut merupakan kesalahan terbesar,
tapi setelah satu tahun berjalan, Rosensweigg akhirnya bisa mendapatkan posisi
karier jauh lebih tinggi sebagai Chief Operating Officer (COO) di Yahoo.
2. CTO Electronic Arts, Rajat Taneja gagal untuk membuat
percakapan dengan eksekutif penting
Ketika dia masih bekerja di Microsoft, Taneja bersama
dengan seorang eksekutif penting dalam sebuah lift dan tidak bisa berkata
apapun selain halo. Padahal dengan berinteraksi, Anda bisa mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman baru untuk mendukung karier Anda.
Sejak saat itu, Taneja tak ingin kehilangan kesempatan
lagi untuk terhubung dengan orang lain, baik para eksekutif maupun masyarakat
biasa. Ini merupakan kunci penting dalam berbisnis dan melatih percakapan yang
lebih baik.
3. Profesor Wharton, Yunus Berger dipecat oleh stafnya
sendiri
Ketika Berger memutuskan untuk menghabiskan satu semester
di perguruan tinggi di luar negeri, dia menyerahkan perusahaannya kepada Chief
Financial Officer (CFO) dan memintanya untuk menjalankan bisnis sampai dia
kembali. Namun stafnya justru punya rencana lain.
"Saya terlalu mudah percaya untuk menitipkan
perusahaan kepada tim. Namun mereka mengubah rencana saya dan akhirnya mereka
memecat saya. Saya sangat terpukul," kata Berger.
Hingga akhirnya sebelas tahun berjalan, kini Berger
adalah seorang profesor di bidang pemasaran di Wharton School Universitas of
Pennsylvania.
"Dipecat adalah hal terbaik yang pernah terjadi
padaku. Jika jalannya tidak seperti ini, saya tidak akan pernah menemukan jalur
karier sekarang. Pemecatan bukanlah akhir dari cerita, tapi awal babak
baru," tegasnya.
4. CEO Redfin, Glenn Kelman hampir dipecat oleh Plumptree
Software yakni sebuah perusahaan yang dia dirikan
Di usianya yang ke-28, Kellman pernah hampir mengalami
pemecatan oleh dewan direksi karena tidak senang dengan kinerjanya. Namun dia
berjanji untuk memperbaiki kinerja, dan membawa perusahaan go public.
Delapan tahun berjuang keras, Kellman mampu membuktikan
performanya. Kini sebagai CEO, dia merasa beruntung karena merasa memiliki arti
bagi tim di perusahaannya.
5. Ahli Keuangan, Jennifer Openshaw menumpahkan kopi di
bajunya tepat sebelum tampil on air di televisi.
Openshaw kala itu bergegas menuju stasiun televisi CBS
lokal di Los Angeles untuk on air di acara pagi. Cerobohnya, dia menumpahkan
kopi yang mengenai bajunya. Di saat itu, Openshaw tidak tahu apa yang harus
dilakukannya.
6. Senior Editor di Majalah Fortune, Adam Lashinsky
melewatkan kesempatan karena tidak menjalani perintah bosnya
Saat itu, salah satu editornya David Snyder menyuruh dia
untuk menghubungi narasumber yang akan menjadi topik utama di majalahnya. Namun
Lashinsky tidak juga menelepon narasumber tersebut, sampai beberapa minggu
kemudian, Synder memanggil dia ke kantor dan menunjukkan sebuah artikel di Wall
Street Journal yang berisikan pernyataan narasumber itu.
"Memang Synder tidak memarahi saya, tapi saya tahu
bahwa saya telah mengacaukan rencananya dan saya dipermalukan," ujarnya.
Sejak saat itu sampai hari ini, Lashinsky memegang prinsip untuk
memprioritaskan apa yang diperintahkan pimpinannya.
7. Craig Newmark, CEO Craigslist tidak sabar dalam
melayani pelanggan
Episode Newmark paling dramatis adalah ketika
perusahaannya tidak mendengarkan pilihan yang lebih disukai oleh pelanggan.
Newmark pun menjadi orang yang kehilangan kesabaran dalam melayani pelanggan.
Hingga akhirnya dia tersadar dan mulai memahami karakteristik, keinginan
pelanggan sejak 18 tahun lalu.
8. CEO Mandalay Entertainment & Golden State
Warriors, Peter Guber memutuskan tidak menandatangani kontrak pemain basket
ternama, Jeremy Lin tahun lalu
Banyak orang mengkritisi langkah Warrior tersebut. Apalagi
Lin, akhir tahun lalu pindah kontrak ke Houston dan dia tampil cukup baik di
tahun ini serta menguntungkan manajemen lain.
Namun kekecewaan menghilang, ketika Guber merubah
pemilihan tim pemain pertama dengan usia 17 tahun dan membuat playoff kedua
kalinya untuk usia lebih dari 20 tahun. Guber tak pernah khawatir dengan
keputusan yang diambilnya.
"Ikuti saja keyakinan Anda dan tidak perlu dorongan
dari gosip dan spekulasi media," katanya.
9. CEO CVWarehouse, Inge Geerdens dipecat karena dia
memiliki visi yang berbeda dengan atasannya
Pada tahun 1995, Geerdens baru saja merintis karir
pertamanya di sebuah perusahaan perekrutan. Pada saat itu, investasi di bidang
IT masih hal baru dan sangat mahal. Pimpinannya kala itu tidak bersedia
menanamkan modalnya di IT, sehingga Geerdens terpaksa dipecat.
"Saya mulai mendirikan perusahaan perekrutan tech
savvy bukan karena ingin membuktikan bos saya salah. Tapi saya punya keyakinan
bahwa perusahaan ini punya masa depan," tutur dia.
Hanya dalam waktu lima tahun, saya membangun brand yang
kuat lalu setelah itu menjualnya. Lalu dia mendirikan perusahaan baru dan
menawarkan solusi rekrutmen online.
10. CEO Asana, Justin Rosenstein merilis Google Drive di
2006, tapi proyek ini tidak didorong cukup keras
Ketika berusia 22 tahun dan bekerja di perusahaan
raksasa, Google, Rosenstein memiliki ide pengembangan GDrive yang dapat
dihubungkan ke file komputer pengguna, dan bisa digunakan untuk sistem operasi
Windows, Mac, Linux dan web. Proyek bermanfaat dan menakjubkan ini justru
ditolak oleh pendiri Google, Larry Page.
"Larry begitu cerdas, tapi saya tidak punya percaya
diri untuk mendorong proyek ini agar bisa diterima. Saya tidak punya modal
cukup untuk mempengaruhi tim Google Docs dan ketika Dustin meminta saya bergabung
dengan Facebook pada 2007, saya meninggalkan Google tanpa menyelesaikan
proyek," jelas dia.
Dan lima tahun kemudian, Google meluncurkan GDrive
terintegras. Dari kejadian itu, Roseinsten memetik pelajaran berharga bahwa
jika Anda sudah menciptakan suatu proyek di sebuah perusahaan, maka bertanggung
jawablah. Karena bukan manajemen yang bisa memahami posisi pemasaran dan
strategi unik untuk proyek Anda. (Fik/Ndw)
Sumber : Liputan6, 02.05.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar