Bisnis.com, JAKARTA--Aksi buruh yang melakukan sweeping
rekan-rekannya di pabrik membuat resah para pengusaha di Kawasan Berikat Nasional
(KBN) Cakung-Cilincing, Jakarta Utara.
Tak pelak para pelaku bisnis pun mengancam akan
merelokasi usahanya dari Jakarta jika iklim usaha tidak kondusif lagi.
Terlebih penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp
2.441.000, masih belum membuat buruh puas.
Kondisi ini semakin membuat pengusaha khawatir dan perlu
meminta jaminan keamanan dari pengelola KBN.
Ketua HRD Club KBN, Bambang Heriyanto, mengatakan saat
ini ada 71 perusahaan yang beroperasi di lingkungan KBN.
Mayoritas dari perusahaan tersebut bergerak di bidang
garmen.
"Dari data kami, lanjut Bambang, ada sekitar 20
perusahaan yang sebelumnya sudah tutup, selain karena alasan beban operasional
yang tinggi juga karena keamanan.
"Makanya, kami minta jaminan keamanan dari pengelola
KBN, karena kemarin hampir seluruh perusahaan berhenti operasi dan sebagian
besar sekarang juga masih belum operasi," ujarnya seperti dikutip situs
Pemprov DKI, beritaJakarta.com, Jumat (1/11/2013).
Menurut Bambang, akibat berhenti operasi, rata-rata
perusahan yang setiap hari memproduksi 8.000 - 12.000 piece sama sekali tidak
beroperasi.
"Ya kalau diestimasikan setiap piece itu seharga
US$2, bisa dihitungkan berapa kerugiannya. Walau tidak semua berhenti operasi,
tapi para karyawan yang masih bekerja pun tidak konsentrasi sehingga kinerjanya
menurun," paparnya.
Ke depan, para Manager HRD ini meminta pihak KBN untuk
bisa menjaga stabilitas dan jaminan kenyamanan bagi investor.
Mogok massal yang dilakukan serikat pekerja ini juga
berdampak hilangnya kepercayaan buyer akibat keterlambatan pengerjaan.
"Bila pengelola KBN tidak dapat menjamin keamanan,
kami akan ramai-ramai hengkang dari sini. Ya kita lihat saja nanti 2014 kalau
masih tetap begini," tegasnya.
Kepala Bagian Humas KBN Cakung-Cilincing, Hartono
mengatakan, pihaknya sudah menerima aspirasi para investor.
"Kesimpulannya, kita akan membentuk pos terpadu
untuk mengantisipasi kejadian seperti kemarin. Kenyamanan pengusaha di KBN
fokusnya," jelasnya. (ra)
Sumber : Bisnis Indonesia, 01.11.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar