TRIBUNNEWS.COM – Sebuah surat kabar Inggris, Minggu
(17/11) melaporkan bahwa Israel akan bekerjasama dengan Arab Saudi untuk
serangan militer melawan Iran.
Kedua negara, yakni Israel dan Arab Saudi, ingin bersatu
melawan Iran, karena khawatir negara-negara Barat akan datang untuk berdamai
dengan Iran, meringankan sanksi dan memungkinkan Republik Islam itu melanjutkan
program nuklirnya.
Menurut Sunday Times, Riyadh telah setuju membiarkan
Israel menggunakan wilayah udaranya dalam serangan militer terhadap Iran dan
bekerja sama atas penggunaan helikopter penyelamat, pesawat tanker dan pesawat
tanpa awak.
"Arab Saudi ikut geram dan bersedia untuk memberikan
Israel semua bantuan yang dibutuhkan," ungkap sebuah sumber diplomatik
yang tak disebutkan namanya kepada koran itu.
Laporan itu muncul ketika Perdana Menteri Israel,
Benjamin Netanyahu, sedang melobi kesepakatan bersama sebuah aliansi
internasional menentang perjanjian yang memungkinkan Iran untuk terus
memperkaya uranium.
Pada hari Minggu (17/11), Israel menyambut Presiden
Prancis, Francois Hollande, yang pekan sebelumnya memberikan kesepakatan antara
enam negara kuat di dunia dan Iran yang akan meringankan sanksi dengan imbalan
langkah awal menuju batas pengayaan.
Netanyahu pada hari Jumat (15/11) mendesak Prancis untuk
tetap teguh dalam tekanan pada Iran menjelang babak baru pembicaraan mengenai
program nuklir Republik Islam itu di Jenewa.
Setelah bertemu Hollande, Netanyahu akan pergi ke Moskow
pada hari Rabu (20/11) untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dan akan
melobi kesepakatan. “Sebagai perdana menteri Israel, saya harus menjaga
keberlangsungan hidup negara saya,” tegas Netanyahu.
CNN melaporkan bahwa Netanyahu juga mengatakan dalam
wawancara bahwa ia akan melakukan apa pun yang perlu dilakukan untuk melindungi
Israel. (timesofisrael/vicentia vadena)
Sumber : TribunNews, 18.11.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar