Jakarta - Produsen ponsel pintar asal Kanada, BlackBerry,
sudah membatalkan niatnya dijual ke Fairfax Financial Holdings. Tanpa adanya
suntikan modal dari investor baru, BlackBerry berniat mencari dana dengan cara
lain.
Produsen ponsel Z10 itu akan mencari utang hingga US$ 1
miliar (Rp 10 triliun) demi menambah modal. Sayangnya tidak disebutkan bentuk
utang tersebut, apakah dalam bentuk pinjaman perbankan, penerbitan surat utang
atau instrumen utang lainnya.
"Utang ini akan memberikan suntikan dana tambahan
yang sangat dibutuhkan Blackberry, sekaligus memperbaiki posisi kas kami,"
kata Barbara Stymiest, salah satu petinggi Blackberry dikutip dari Reuters,
Selasa (5/11/2013).
Sebelumnya, konsorsium Fairfax sudah menawar vendor asal
Kanada itu senilai US$ 4,7 miliar (sekitar Rp 50 triliun). Rencana awalnya,
jika sudah diambil alih maka BlackBerry akan keluar dari lantai bursa dan jadi
perusahaan tertutup.
Kendati harga sudah ditentukan, pengumuman resmi mengenai
pembelian ini terjadi pada 4 November waktu setempat. Keluarlah pengumuman yang
mengejutkan, BlackBerry batal dijual dan mengeser CEO Thorsten Heins.
Heins akan turun dari jabatannya, lalu mantan CEO Sybase
John Chen akan jadi CEO pengganti sementara. Atas pengumuman yang mengejutkan
ini, saham BlackBerry jatuh ke titik terendah dalam 10 tahun terakhir.
Sumber : detikFinance, 05.11.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar