Jakarta - 30 Unit kereta bekas dari Jepang telah tiba di
Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (3/11/2013) kemarin. PT KCJ membeli kereta dari
Jepang karena alasan teknis, track rel KRL Jepang sama dengan Indonesia.
"Kebetulan negara-negara lain yang punya kereta
second tidak cocok lebar track-nya seperti di Indonesia," kata Dirut PT
KCJ Ignatius Tri Handoyo saat jumpa pers, di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat,
Senin (4/11/2013).
Tri menjelaskan, di Indonesia lebar lintasan sekitar 1067
mm serta di Eropa sekitar 1400-an mm jadi tidak cocok. Indonesia hanya cocok
lebar lintasannya dengan Jepang, New Zealand, dan Afrika.
"Kita bergantung dengan Jepang, karena yang bisa
jual kereta second cuma dari Jepang," ujarnya
Untuk Tahun 2014 Jepang sudah menkonfirmasikan apabila
dapat menyediakan 160 unit gerbong. Mengenai tahun-tahun selanjutnya belum
dapat dipastikan Jepang dapat menyediakan kereta karena hal itu sesuai dengan
program Jepang.
"Jepang nggak ada ya kita cari di tempat lain,
Paling ya cuma New Zealand yang sama dengan Jepang," terangnya.
KRL seri 205 mulai dioperasikan pada bulan Desember 2013
untuk menggantikan KRL bermasalah seperti gangguan AC dan sebagainya. 30 Unit
gerbong itu kini berada di Balai Yasa Manggarai untuk menjalani perakitan
ulang, dan pembenahan ulang interior dan eksterior.
Sumber : detikNews, 04.11.13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar