TEMPO.CO, Jakarta - Tiga badan usaha milik negara, yaitu
PT PP Tbk, PT Waskita Karya Tbk, dan PT Pelindo I membentuk sebuah anak usaha
bersama bernama PT Prima Multi Terminal. Untuk membentuk anak usaha yang
bergerak dalam jasa pelabuhan tersebut, PT PP menyetor dana Rp 52,2 miliar
rupiah dan mendapatkan saham sebesar 30 persen.
Direktur Keuangan PT PP Tumiyana mengatakan keikutsertaan
perseroan dalam patungan ini merupakan wujud sinergi antar-BUMN. "Untuk
memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan
perseroan," kata Tumiyana dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia,
Selasa, 30 September 2014.
Patungan usaha ini juga dimaksudkan sebagai pengembangan
investasi perseroan. Khusus dengan PT Pelindo I, PT PP juga bekerja sama dalam
pengembangan dan pengelolaan pelabuhan. (Baca: Dahlan Iskan: BUMN Siap
Laksanakan Hedging)
Menurut Tumiyana, berdasarkan akta notaris PT Prima Multi
Terminal resmi berdiri pada 26 September 2014 dan telah disetujui oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tertanggal 29 September 2014. Adapun
spesifikasi usahanya adalah perdagangan umum dan jasa pelabuhan. Jumlah modal
dasar sebesar Rp 580 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 174
miliar.
Adapun komposisi kepemilikan saham PT Prima Multi Terminal
adalah 30 persen PT PP, 55 persen PT Pelindo I, serta 15 persen PT Waskita
Karya. "Perusahaan ini berlokasi di Kuala Tanjung Medan," kata
Tumiyana. (Baca:Pelindo III Utang Obligasi US$ 500 Juta)
PT PP sebelumnya sudah memiliki beberapa anak usaha.
Salah satu yang akan dilepas perdana ke publik adalah PT PP Property pada tahun
depan. Rencananya jumlah saham yang akan dilepas sebesar 20-35 persen dan
diharapkan mendapatkan dana Rp 1,5-1,7 triliun. Dana itu rencananya akan
digunakan untuk pengembangan bisnis properti.
Sumber : Tempo, 30.09.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar