Bisnis.com, JAKARTA--Perkembangan media sosial yang
begitu pesat memicu ledakan data yang tidak terstruktur sehingga perlu
manajemen data yang memiliki daya tampung dengan kapasitas besar.
Direktur PT Micronics Internusa Rudi Rusdiah mengatakan
jumlah pengguna media sosial di Tanah Air seperti Facebook mencapai 53 juta,
Twitter 28 juta, Instagram 16,5 juta, dan Youtube 7,1 juta pengguna. “Media
sosial itu menyebabkan terjadinya konvergensi media dan meledaknya data yang
tidak terstruktur serta kualitatif bersama struktur data lainnya,” ujarnya,
Rabu (8/10/2014).
Menurutnya, ledakan data terjadi pada tiga tahap.
Pertama, saat lahirnya komputer lahir pada 1990. Kedua, pada era lahirnya
internet yang digunakan sebagai sarana untuk saling terhubung. Ketiga, saat
adanya media sosial yang dengan mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat.
Rudi menjelaskan saat ini Indonesia memasuki era data
yang besar atau big data. “Pada era ini, analis industri, intelijen bisnis,
hingga intelijen militer memanfaatkan big data yang sebagian besar tidak
terstruktur kualitatif,” katanya.
Data tersebut, menurutnya, dapat dimanfaatkan untuk
memenangkan persaingan bisnis dan untuk keperluan lainnya. “Kami memperkirakan
akan terjadi ledakan yang lebih besar lagi pada 2015 yakni pada era Internet of
Things (IOT), seperti kamera sekuriti, webcam, peralatan lainnya,” tuturnya.
Sumber : Bisnis Indonesia, 08.10.14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar