Bisnis.com,
JAKARTA—Pemerintah tidak akan berlama-lama lagi membahas kemungkinan penaikan
dan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar sebelum
diumumkan ke masyarakat.
Sudirman
Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan pembahasan panjang
mengenai harga BBM sebelum diputuskan dan diumumkan akan menimbulkan efek
psikologis yang kurang baik bagi masyarakat. Hal tersebut juga dapat mengganggu
ketenangan dan justru dapat menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
“Jangan
punya harapan untuk dibicarakan terus menerus sebelum diputuskan, karena itu
justru mengganggu ketenangan masyarakat,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta,
Selasa (31/3/2015).
Sudirman
menuturkan pemerintah hanya akan terus melakukan sosialisasi mengenai pola baru
terkait subsidi dan penetapan harga BBM jenis Premium dan Solar.
Harapannya,
masyarakat tidak lagi menanggapi fluktuasi harga BBM secara berlebihan, karena
harga yang ditetapkan pemerintah masih dalam batas yang dapat ditoleransi.
Menurutnya,
pemerintah juga bekerja agar penaikan harga BBM jenis Premium dan Solar tidak
memberikan dampak luas terhadap penaikan harga kebutuhan pokok lainnya.
Hal
itu terlihat dari kebijakan Menteri Perhubungan yang tidak akan menaikkan tarif
angkutan umum pada penaikan harga BBM kali ini.
“Gubernur
Bank Indonesia juga sudah menyampaikan kalau penaikan harga BBM kali ini hanya
berdampak kecil pada penaikan harga kebutuhan pokok yang dapat memicu inflasi,”
ujarnya.
Sudirman
juga sebelumnya menyebut penaikan harga BBM jenis Premium dan Solar kali ini
adalah hal yang wajar, karena meningkatnya harga minyak dunia dan pelemahan
nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 31.03.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar