Bisnis.com,
JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) raih penghargaan
dari United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Apresiasi
berwujud pada 2014 UNESCO Asia Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation kategori
Honourable Mention.
BTPN meraih
penghargaan karena restorasi bangunan De Driekleur atau tiga warna di
kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat.
"Kami
berterimakasih kepada UNESCO yang telah memberikan penghargaan ini dan bangga
bisa menjadi bagian dalam upaya merawat cagar budaya di Kota Bandung melalui
restorasi De Driekleur," ujar Wakil Direktur Utama BTPN Ongki W. Dana
dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Rabu (22/4/2015).
Dia berharap
upaya BTPN dalam melestarikan cagar budaya tersebut dapat bermanfaat bagi
masyarakat Bandung.
"Masyarakat
nantinya bila berkunjung ke BTPN Sinaya cabang Dago ini dapat menikmati cagar
budaya dan sejarah yang dijaga dengan baik," katanya.
Kota Bandung,
lanjut Ongki, merupakan cikal bakal lahirnya BTPN sejak 57 tahun lalu. Oleh
karena itu, BTPN merasa wajib untuk memberikan kontribusi kepada kota Bandung.
Proses
restorasi bangunan De Driekleur yang menghabiskan waktu kurang lebih empat
tahun ini dipimpin oleh Budi Lim, seorang arsitek
berpengalaman dengan keahlian konservasi dan restorasi.
Keahlian Budi
Lim dibuktikan dengan penghargaan tertinggi UNESCO Asia-Pacific Heritage
Awards pada 2001 karena telah merestorasi Gedung Museum Arsip Nasional
di Jakarta.
Arsitek Budi
Lim menambahkan De Driekleur dibangun pada 1938 oleh arsitek Belanda bernama Albert
Frederik Aalbers.
Aalbers kala
itu, lanjutnya, termasuk sebagai salah satu arsitek paling mashur seantero
Hindia Belanda. Aalbers dan arsitek-arsitek muda lainnya sedang menggandrungi
aliran seni yang dikenal dengan Art Deco.
"Sebagian
besar waktu justru saya habiskan untuk melakukan riset atas gedung ini dan
material-material yang digunakan oleh arsitek. Kami berupaya keras merestorasi
kembali bangunan ini sesuai aslinya," tutur Budi.
Rancangan Art
Deco ini mempunyai bahasa arsitektur yang jelas yang mencerminkan jiwa
kebebasan dan kemajuan. Ruang-ruangnya mempunyai fungsi yang jelas selalu
menekankan kualitas ruang daripada kuantitas. Art Deco selalu mempunyai skala
yang bersahaja dan manusiawi.
"Selama
4-5 tahun saya mempelajari bangunan De Driekleur yang dibuat oleh Aalbers ini
saya melihat adanya benang merah antara BTPN dengan spirit dan khas jiwa Art
Deco yang memperhatikan masyarakat menengah dan kelas bawah," terang Budi.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 22.04.15 / Kredit Foto : duniadarisudutmataku.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar