Bisnis.com,
JAKARTA—Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan penyerapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015 Kementerian Perhubungan yang
baru mencapai 10% dari seluruh anggaran Rp65triliun.
Dia
menjelaskan minimnya penyerapan tersebut merupakan hal yang wajar karena kurang
lebih kementerian lain pun dipastikan mengalami hal yang sama. Dia
mengungkapkan tidak masalah dengan pencapaiannya daripada harus memulai proyek
yang asal-asalan.
“Penyerapan APBN dan APBN-P 2015 baru 10% terhitung
sampai akhir Maret. Ya kurang lebih tiga bulan pertama ini semua kementerian
juga mengalami hal yang sama kok,” katanya Jumat (24/4).
Jonan
menerangkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2015 pun,
ucapnya, baru turun pada Februari lalu dan APBNP 2015 baru turun bulan ini.
Untuk suatu pembangunan dibutuhkan masterplan atau rencana induk yang hukumnya
wajib ada. Misalnya untuk bangun bandara, kereta api, maupun pelabuhan. Selain
itu, pembangunan juga perlu membuat amdal (analisis dampak lingkungan) guna
mencegah adanya perkara hukum dikemudian hari.
“Sekarang
sedang coba prosedur internal seperti proses pengadaan barang dan jasa bisa
dipercepat. Maksudnya, proses yang tidak perlu ya dikurangi saja tapi tetap
melihat faktor kehati-hatian dan transparansi apabila ada penyimpangan,”
paparnya.
Untuk lebih
mempercepat penyerapan anggaran, Jonan menggunakan jasa Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) atau proses tender untuk pengadaan
barang dan jasa. Selain itu, dia mengatakan akan memangkas prosedur internal,
seperti review proyek yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kemenhub sendiri dan pimpinan bertanggung jawab apabila diminta
selesai dalam waktu dua minggu tanpa melewati lembaga lain (eksternal).
"Saya
sih maunya tahun ini bisa menyerap sampai 100%, ya kalau tidak jangan beda jauh
sama tahun lalu sekitar 85%. Tapi, tetap harus utamakan masterplan dan amdal
yang memang memakan waktu," imbuhnya.
Sejauh ini,
ungkapnya, belum ada rencana proyek yang dibatalkan olehnya. Dia berharap di
pertengahan tahun penyerapannya bisa naik menjadi 30%, 9 bulan naik lagi 60%
dan akhir tahun lebih banyak lagi. Tahun ini, Jonan menargetkan menyelesaikan
perbaikan di 50 bandara dan 170 pelabuhan. Dirinya berjanji akan bekerja
semaksimal mungkin efektif dan tepat waktu.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 24.04.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar