Bisnis.com,
JAKARTA – Harga minyak bergerak naik setelah Menteri Perminyakan Iran
menyebutkan akan berusaha membujuk
Organization of the Petroleum Exporting Countries untuk memangkas
produksi sebesar 5% dalam pertemuan pertengahan tahun nanti.
Pada
perdagangan kemarin sampai pukul 18:31 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI)
naik 0,71% menjadi US$52,28 per barel, sedangkan harga
minyak Brent menguat 0,17% menjadi US$58,03 per barel.
Lukman Leong, analis PT
Platon Niaga Berjangka,
mengatakan bila pemangkasan produksi dari Organization of the Petroleum Exporting
Countries (OPEC) terealisasi akan lumayan memberikan dampak. Tapi,
tampaknya Arab Saudi mustahil menyetujui permintaan Iran tersebut.
“Arab Saudi
pasti mempertimbangkan beberapa hal seperti bila sanksi perdagangan Iran
dicabut, maka akan ada peningkatan produksi minyak di Iran. Tapi, pasar akan
bereaksi positif untuk jangka pendek terhadap harga minyak terkait rencana Iran
tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2015).
Seperti
dikutip Bloomberg, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh
menyatakan akan melobi OPEC untuk memangkas produksi sebesar 5% menjadi sekitar
28,5 juta barel per hari dibandingkan dengan kuota saat ini sebesar 30 juta
barel per hari.
Seiring
pernyataan Bijan, Iran juga memberikan potongan harga minyak produknya untuk
pasar Eropa dan Afrika untuk pengiriman Mei senilai US$3,9 per barel.
Sebelumnya, pada Februari silam, Iran juga memberikan diskon minyak untuk pasar
Asia US$3,66 per barel.
Sumber :
BIsnis Indonesia, 14.04.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar