Kabar24.com,
JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi
global masih moderat, sedangkan perbedaan pertumbuhan negara-negara maju kian
tidak merata.
Perbedaan
pertumbuhan itu terjadi di tengah dampak
yang berbeda-beda dari fluktuasi mata uang dan harga minyak yang lebih rendah.
Ekonomi global diperkirakan tumbuh 3,5% persen pada 2015 atau setara dengan
perkiraan yang dibuat pada Januari.
“Tingkat
pertumbuhan diperkirakan akan menjadi 3,8% pada 2016,” menurut IMF dalam
laporan dua kali setahun berjudul World Economic Outlook (WEO) sebagaimana
dikutip Reuters, Rabu (15/4/2015).
Beberapa
negara maju dan beberapa pasar negara berkembang dilaporkan masih berurusan
dengan warisan krisis. Selain itu juga terjadi kesenjangan output negatif dan
tingginya utang swasta atau pemerintah maupun kedua-duanya, menurut laporan
tersebut.
Pertumbuhan
di Amerika Serikat (AS) diproyeksikan akan mencapai 3,1% pada 2015, dengan
permintaan domestik didukung oleh harga minyak yang lebih rendah, penyesuaian
fiskal yang lebih moderat, dan berlanjutnya dukungan dari sikap kebijakan
moneter yang akomodatif.
Ekonomi China
diperkirakan tumbuh moderat 6,8% pada 2015 dan 6,3% pada 2016. Tingkat
pertumbuhan Tiongkok tercatat sebesar 7,4% pada 2014.
"Kami
pikir itu adalah perlambatan yang baik untuk China," ujar Wakil Direktur
IMF untuk penelitian Gian Maria Milesi-Ferretti .
Sumber :
Bisnis Indonesia, 15.04.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar