KONTAN.CO.ID -JAKARTA. BukaLapak menilai penutupan gerai
ritel offline merupakan hal yang biasa terjadi. Pasalnya, setiap bisnis saat
ini akan melakukan efisiensi untuk mencapai kinerja yang baik, dalam bisnis
ritel offline hal tersebut merupakan hal biasa.
Achmad
Zaky, Founder dan CEO BukaLapak menyampaikan, bahwa bisnis
offline sebenarnya masih cukup baik. Itulah yang mendorong BukaLapak
memperbesar mitra warung miliknya yang saat ini mencapai 1 juta warung.
"Setahun terakhir juga kami ekspansi ke offline
market karena kami rasa dalam beberapa tahun mendatang mungkin di Indonesia,
90% masyarakat masih beraktivitas di offline walaupun teknologi online tak
terelakan masuk ke pelosok-pelosok," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/6).
Kabar penutupan gerai offline tak memiliki korelasi
langsung terhadap kehadiran e-commerce. Pasalnya, pada tahun lalu e-commerce
justru bertumbuh 3 kali lipat. Secara bisnis pertumbuhan segmen online akan
lebih tinggi ketimbang offline.
"Sebenarnya kuncinya itu efisiensi, jangan ada
dikotomi antara offline dan online. Kalau offline efisien saya pikir juga akan
kompetitif, dan untuk efisiensi di offline kadang harus menutup toko, jadi
menurut saya wajar saja," lanjutnya.
Tahun ini, manajemen BukaLapak membidik pertumbuhan
minimal dua kali lipat ketimbang tahun sebelumnya. Selain itu, secara
valuasi juga tahun ini manajemen menargetkan bisa menembus nilai US$ 10 miliar
untuk masuk dalam jajaran Decacorn.
Sumber : Kontan, 27.06.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar