KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW)
mengakui masih banyak tantangan yang mengadang dalam mengarungi bisnis.
Makanya, perseroan pun tak mau mengejar target yang terlalu muluk di tahun ini.
Komisaris
Independen KARW, Albertus Sumardi menyebut masih ada tantangan
di sektor jasa pelabuhan, khusus ekspor-impor dengan memanasnya tensi perang
dagang antara Amerika Serikat dan China.
Padahal selama ini, pendapatan ICTSI mengandalkan segmen
bongkar muat dan trucking. "Karena mereka membatasi jual-beli, yang
tentunya terkait ekspor-impor, sehingga kami juga terpengaruh. Soalnya kami
juga mengirim barang ke Amerika Serikat dan China," ujar dia, Jumat (12/7).
Selain itu, situasi politik nasional di semester pertama
tahun ini menyebabkan banyak investor menahan ekspansi. Dengan berakhirnya
pesta politik lima tahunan, manajemen KARW mengharapkan aktivitas bisnis
semakin menggeliat.
KARW tidak menargetkan pertumbuhan kinerja yang
muluk-muluk pada tahun ini. Saat ini manajemen hanya berfokus melanjutkan
program kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) yang sudah ada.
Asal tahu saja, melalui anak usahanya KARW mengoperasikan
Terminal 3 Internasional Tanjung Priok wharf 300-303. Pada tahun lalu, bongkar
muat dan trucking menyumbang pendapatan sebesar US$ 4,4 juta bagi KARW.
Hingga kuartal pertama tahun ini, KARW mencatat
pendapatan sebesar US$ 1,52 juta atau turun 16% dibandingkan kuartal I 2018
senilai US$ 1,81 juta. Kontribusi bongkar muat dan trucking juga menyusut 9,6%
dari US$ 1,23 juta menjadi US$ 1,11 juta. "Kami masih melihat dulu
stabilitas (politik), situasi ekonomi dan pengaruhnya perang dagang Amerika dan
China," kata Albertus.
Dia mengharapkan bisnis KARW bisa membaik hingga akhir
tahun ini. Iklim investasi dinilai baru akan menggeliat lagi setelah
pemerintahan baru terbentuk. "Pokoknya kami tahun ini masih konservatif.
Mudah-mudahan pada tahun 2020 lebih baik," lanjut Albertus.
Manajemen KARW juga terus mencari peluang lain. Tahun
lalu, mereka membidik beberapa pelabuhan potensial untuk dikelola, namun sampai
saat ini belum ada yang terealisasi. "Belum ada proyek baru juga. Kami
masih menggarap proyek di Tanjung Priok," tambah Inessa Anjani, Sekretaris
Perusahaan KARW.
Sumber : Kontan, 13.07.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar