KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil riset Paxel Buy & Send
Insight tahun 2019 menunjukkan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
Indonesia yang berjualan online, lebih banyak mengandalkan, aplikasi Whatsapp
(WA) dibandingkan situs e-commerce atau marketplace.
Hal tersebut terungkap dalam survei Paxel (startup
logistik berbasis teknologi) terhadap lebih dari 535 penjual online di Indonesia.
Platform media sosial (medsos) dianggap lebih mudah
digunakan dan menguntungkan untuk mempromosikan produk, khususnya bagi para
pelaku UMKM pemula (beginner seller).
Menurut hasil riset Paxel platform yang paling sering
digunakan UMKM online adalah WhatsApp (84%), Instagram (81%), Shopee
(53%), Facebook (36%), disusul dengan Tokopedia (29%), dan
Bukalapak (18%).
Senior Analyst Provetics, Smitha Syahputri menjelaskan
bahwa instansi tidak memiliki alasan khusus mengapa responden lebih memilih
berjualan di medsos ketimbang e-commerce.
"Mayoritas beginner seller menggunakan medsos karena
lebih mudah dan jangkauannya lebih luas, sehingga dianggap lebih
menguntungkan," terangnya dalam jumpa pers di kawasan Mega Kuningan,
Jakarta Selatan, Rabu (2/10).
Ia lanjut menjelaskan, tren penjualan menggunakan
e-commerce tumbuh pada kelompok veteran seller atau penjual yang lebih dari dua
tahun menjalankan bisnisnya.
Secara mental, mereka lebih siap ketika menerima pesanan
dalam jumlah besar. Dan untuk bergabung di platform e-commerce terdapat
sejumlah persyaratan yang terkadang dianggap menyulitkan bagi para beginner
seller.
Meski demikian, Smitha mengatakan banyak veteran seller
maupun experienced seller yang menggunakan e-commerce juga menggunakan medsos
sebagai media promosi.
Penggunaan medsos dianggap memudahkan upaya untuk
memperluas jangkauan dan bisa berkomunikasi dengan pembeli secara proaktif.
"Media sosial ini sangat memfasilitasi low barrier
to entry bagi pelaku UMKM dalam menjangkau orang-orang terdekat, bisa melalui
word of mouth marketing sampai endorsement," jelasnya.
Paxel Buy & Send Insights juga menemukan bahwa
kepemilikan toko fisik di era digital tidak lagi relevan. Sebanyak 83% dari
penjual online tidak memiliki toko fisik untuk tempat berjualan. Serta sekitar
14% penjual online yang pernah memiliki toko fisik, namun kini telah menutupnya
dan beralih sepenuhnya ke toko online.
Alasan utamanya adalah berjualan online mendatangkan
pemasukan lebih tinggi, sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu dapat
menekan biaya overhead, dan merasa berjualan offline lebih menyulitkan.
Bahkan, sebanyak 66% penjual online merasa pendapatan
dari berjualan online sudah lebih tinggi daripada ketika dulu berjualan lewat
toko fisik.
“Cara berbisnis UMKM di Indonesia terus berubah, dan
sekarang kita harus lebih mengerti mereka ketimbang sepuluh tahun lalu. Maka,
Paxel Buy & Send Insights ini dibuat untuk mengetahui karakter UMKM penjual
online saat ini. Apa yang penting dan tidak penting bagi mereka, bagaimana
mereka memasarkan dan sampai mengirim barang dagangannya ke konsumen” ungkap
zaldy Ilham Masita, COO Paxel saat jumpa pers, Rabu (2/10).
Selanjutnya, hasil riset Paxel Buy & Send
Insights juga terungkap bahwa pelaku
UMKM online Indonesia, saat ini mengandalkan jasa logistik tiba di hari yang
sama alias same day delivery.
Sebanyak 36% penjual online merasa kecepatan
pengiriman barang lebih penting ketimbang ongkos kirim yang murah.
Setelah menggunakan jasa same day delivery, sebanyak 97% penjual online mengalami
peningkatan volume pengiriman barang dagangan.
Paxel
adalah salah satu jasa logistik yang memberikan layanan same day delivery, di
samping ojek online sebanyak. Jangkauan pengiriman barang same day delivery
yang bisa menjangkau antarkota menjadi alasan utama, diikuti dengan jelasnya
waktu penjemputan, kemudian diikuti dengan ongkos kirim yang masuk akal.
Founder @mamasakan, Gabriella Citra merupakan salah satu
pelaku UMKM online yang mengutamakan kecepatan dan jangkauan pengiriman
ketimbang harga murah.
Mamasakan asal Bandung menawarkan aneka lauk siap saji
seperti iga mercon, tongkol sereh, cumi asin cabai ijo, ayam madu, paru
serundeng, jengkol goang, dan sebagainya.
“Bagi pelaku usaha
kuliner siap saji seperti Mamasakan, sangat penting makanan yang kami kirim
cepat sampai. Apalagi bisa ke luar kota. Begitu makan sampai di tujuan, saya
bisa segera terima uang penjualan dan bisa berbelanja lebih cepat dari
biasanya. Akhirnya perputaran uang di Mamasakan jadi lebih cepat”, ungkapnya.
Paxel
Buy & Send Insights adalah survei yang diadakan oleh Paxel
bekerjasama dengan lembaga riset Provetics. Survei ini melibatkan 535
UKM penjual online di Indonesia, pada rentang waktu 29 Juli sampai 4 Agustus
2019.
Satu dari dua pelaku UMKM online yang disurvei adalah
penjual makanan yang selama ini mengandalkan jasa logistik same day delivery
seperti Paxel.
Sebanyak 34% pelaku UMKM online Paxel Buy & Send
Insights sudah berjualan lebih dari dua tahun (veteran seller), sebanyak 33%
berjualan online selama satu hingga dua tahun (experienced seller), dan 33%
sisanya baru berjualan online kurang dari satu tahun (beginner seller).
Sumber : Kontan, 02.10.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar