Bisnis.com, JAKARTA – Departemen Perdagangan Amerika
Serikat (AS) mengenakan bea masuk lebih lanjut pada produk kayu asal China berupa
lemari dan meja rias.
Pada Kamis (3/10/2019), Departemen Perdagangan AS mengatakan
akan meminta Badan Kepabeanan dan Perlindungan Perbatasan AS (Customs and Border
Protection/CBP) untuk mengumpulkan setoran tunai dari importir
produk-produk tersebut berdasarkan tarif bea anti-dumping pendahuluan sebesar
262 persen.
Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan AS sebagai tanggapan terhadap petisi oleh American Kitchen Cabinet Alliance
yang diajukan awal tahun ini mengenai dugaan kerugian setidaknya
senilai US$2 miliar dari ekspor
China.
Menurut pernyataan melalui surel pada Kamis (3/10),
pemerintah AS memutuskan untuk mengenakan bea anti-dumping 262 persen pada Dalian
Meisen Woodworking Co., 81 persen untuk Rizhao Woodwork Manufacturing Co., dan
4,49 persen untuk Ancientree Cabinet Co.
Produsen dan eksportir lainnya dari China yang bekerja
sama dalam penyelidikan ini akan dikenakan bea masuk 39 persen, sementara
mereka yang tidak memberikan tanggapan akan menerima retribusi sebesar 262
persen.
“Bisa saya katakan ini adalah hasil yang kuat untuk
manufaktur dan pekerja Amerika,” ujar Tim Brightbill, seorang pengacara
perdagangan dari Wiley Rein LLP di Washington, yang mewakili industri.
“ Langkah ini sangat membantu dalam mengatasi praktik
perdagangan yang tidak adil dari industri China dan kami menantikan untuk
melihat detail dari penentuan akhir,” tambahnya, seperti dilansir dari
Bloomberg (Jumat,4/10/2019).
Pada Agustus, Departemen Perdagangan AS telah mengenakan
tarif subsidi penyeimbang pendahuluan sebesar 229% pada lemari kayu dan meja
rias dari China.
Penentuan akhir terkait hal ini dijadwalkan akan
berlangsung pada Februari, dan Komisi Perdagangan Internasional AS diperkirakan
akan membuat keputusan 30 Maret.
Sementara itu, Koalisi Distributor Lemari Amerika (American
Coalition of Cabinet Distributors) menentang argumen para pembuat
petisi bahwa lemari China yang siap untuk dirakit telah merugikan manufaktur
AS, karena hanya berkontribusi kurang dari sepersepuluh total penjualan lemari
di AS.
"Tidak ada pembenaran atas upaya menghukum segmen
pasar yang tidak dipenuhi oleh produksi AS,” tulis koalisi ini dalam sebuah
pernyataan melalui surel pada Kamis.
Langkah pengenaan bea masuk ini dipandang sebagai tanda
tantangan-tantangan yang menanti menjelang berlangsungnya perundingan
perdagangan antara kedua belah pihak pekan depan.
Tim negosiasi dari kedua negara direncanakan akan bertemu
di Washington pada 10 Oktober dalam upaya untuk melanjutkan pembicaraan menuju penyelesaian
perang dagang.
Sumber : Bisnis, 04.10.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar