Bisnis.com, JAKARTA - Produsen
otomotif asal Jerman,
Volkswagen hari ini Senin
(27/4/2020) kembali mengoperasikan pabriknya di Wolfsburg, Jerman, sejalan dengan kebijakan pelonggaran
aturan penguncian setelah serangan virus corona mereda.
VW yang merupakan produsen mobil
terbesar dunia merayakan pembukaan kembali pabrik terbesarnya di Wolfsburg
dengan menampilkan kartun virus corona yang sedang terjepit.
Sebagai bagian dari kartun
Volkswagen, logo VW merayakan dengan menghadirkan "jempol" setelah
Jerman berhasil mengatasi virus corona.
"Pada Senin, industri mobil
Jerman kembali. Kami di Volkswagen telah menggunakan jeda 5 pekan untuk
mempersiapkan diri untuk memulai kembali produksi," kata Ketua Dewan Kerja VW Bernd Osterloh seperti dikutip
Reuters, Senin (27/4/2020).
Mempertimbangkan penurunan
tingkat infeksi, Jerman telah mengizinkan toko ritel kecil dibuka kembali,
dengan syarat mematuhi aturan menjaga jarak dan kebersihan. Sekarang perusahaan
besar pun mengikuti.
Produsen otomotif Jerman seperti BMW, Daimler, dan VW sangat mengandalkan kemampuan pemerintah
Jerman melacak wabah virus corona baru, dan sistem perawatan kesehatan yang
mampu melakukan pengujian ekstensif untuk mengidentifikasi kemungkinan pembawa
penyakit.
Hal ini sangat kontras dengan di
Amerika Serikat, di mana kepala Serikat Pekerja Auto mengatakan pada Kamis
(23/4/2020) waktu setempat bahwa "terlalu cepat dan terlalu berisiko"
untuk membuka kembali pabrik mobil pada awal Mei.
Pabrik-pabrik di Eropa telah
mengubah pola kerja, mereka memasukkan prosedur
kebersihan yang lebih ketat serta interval jarak antar pekerja yang lebih memberikan rasa yang aman.
BMW mengatakan akan memulai
manufaktur mesin pada Senin ini. BMW juga ingin membuka kembali pabrik mereka
di Inggris di Goodwood dan
Spartanburg, South Carolina pada 4 Mei dan diikuti oleh
Dingolfing, Jerman, dan San Luis Potosi di Meksiko
pada 11 Mei, tergantung pada
permintaan pasar.
Pabrik lain di Leipzig, Regensburg, dan Rosslyn
Afrika Selatan akan dibuka setelah
18 Mei, dimulai dengan sistem satu shift. Pabrik BMW di Shenyang, China telah berproduksi sejak 17 Februari lalu.
Dalam keadaan seperti saat ini,
para pekerja diwajibkan untuk memakai masker hidung dan menjaga jarak satu sama
lain. Pesanan untuk tempat duduk pada bus di pabrik BMW juga telah diubah,
seperti halnya proses masuk dan keluar dari bus.
"Para pekerja dianjurkan sudah
menggunakan seragam ketika mereka berbondong-bondong datang ke pabrik, untuk
menghindari waktu terjebak dalam ruang ganti, dan jalur yang ditentukan di
pabrik telah diubah untuk memastikan ada lalu lintas "satu arah"
saja," kata BMW.
Selain itu, pabrik Mercedes-Benz yang berada di Sindelfingen dan Bremen, Jerman.
Saat ini, juga sedang membuat persiapan untuk meningkatkan produksi mereka
kembali.
Tidak seperti di Italia dan
Spanyol, Jerman tidak pernah melarang produksi mobil meskipun pabrik terhenti setelah
pihak berwenang membatasi pergerakan orang dan memerintahkan penutupan diler
mobil.
Dikabarkan juga, FiatChrysler akan segera membuka pabrik mereka di Sevel, Italia
tengah pada Senin, dengan rencana untuk melanjutkan produksi mereka pada
tingkat antara 70 persen-80 persen.
Di Prancis, Toyota pada minggu ini juga dikabarkan akan memulai
kembali produksi di pabrik perakitan Valenciennes dan Renault mulai memproduksi mesin di pabriknya di Cleon,
sebelah barat Paris.
Ini akan diikuti oleh pabrik Flins Renault, sebelah barat Paris, di mana hanya 25 persen dari
tenaga kerja akan melanjutkan pekerjaan.
Volvo
Cars, produsen otomotif asal Swedia
juga dikabarkan akan segera membuka kembali pabrik mereka yang berada di
Torslanda pekan ini setelah merombak proses produksinya.
"Ekonomi telah berhenti di
Eropa. Vaksin akan memakan waktu yang lama. Penting untuk memulai kembali
dengan cara yang aman. Semoga kita dapat berkontribusi untuk normalisasi,"
kata Chief Executive mobil
Volvo, Hakan Samuelsson kepada Reuters.
Sumber : Bisnis, 27.04.2020.