Jakarta, CNN Indonesia -- Dua
perusahaan jasa keuangan raksasa asal Jepang menyetop pembiayaan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) batu bara. Dua perusahaan
tersebut adalah Mizuho
dan
Japan's Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG).
Dalam keterangan resmi yang
diterima CNNIndonesia.com, pihak Mizuho mengaku akan menyetop penyaluran kredit
bagi pembangunan proyek baru PLTU batu bara mulai Rabu (15/4).
Selain itu, Mizuho juga akan memangkas
saldo kredit untuk sektor pembangkit listrik bertenaga batu bara sebesar 300
miliar yen atau setara US$2,8 miliar pada 2030. Pembiayaan Mizuho pada PLTU batu bara akan berhenti
total pada 2050 nanti.
Sementara itu, SMFG menyatakan tidak akan
mengalirkan pinjaman kepada proyek PLTU batu bara baru mulai 1 Mei. Pernyataan tersebut disampaikan perusahaan pada
yang pada Kamis (16/4). Melalui keterangan resmi, SMFG menyatakan mereka akan
secara proaktif mendukung teknologi ramah lingkungan.
Untuk diketahui, bank-bank asal Negeri Sakura merupakan salah satu pemberi pinjaman utama yang
masih mendukung proyek-proyek batu bara. Sebaliknya, bank-bank negara lain di
seluruh dunia justru telah mengurangi pembiayaan mereka kepada PLTU batu bara.
Di Jepang sendiri, terdapat tiga
bank yang masuk sebagai lima pemberi pinjaman terbesar di dunia untuk PLTU batu
bara dan pertambangan selama lima tahun terakhir berdasarkan data Refinitiv SDC
Platinum. Ketiga bank itu meliputi Mizuho, SMFG, dan Mitsubishi UFJ Financial
Group (MUFG).
Perubahan kebijakan tersebut
dipicu tekanan dari aktivis dan kelompok lingkungan agar perusahaan jasa
keuangan membantu mengatasi perubahan iklim yang banyak disumbang oleh PLTU
batu bara.
Sumber : CNN Indonesia,
16.04.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar