Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS)
Donald Trump disebut memiliki utang puluhan juta dolar AS ke
Bank milik Pemerintah China yang
jatuh tempo pada 2022. Kabar tersebut disampaikan Politico, perusahaan opini politik Amerika yang berbasis di Arlington County, Virginia.
Mereka menyatakan utang itu
dipergunakan untuk membiayai properti milik trump di Manhattan, AS pada 2012
silam. Properti tersebut diperkirakan memiliki nilai hampir US$1 miliar.
"Utang itu berasal dari 30
persen saham yang dimiliki presiden AS di gedung bernilai miliaran dolar di
Avenue of the Americas di Manhattan," kata mereka seperti dikutip dari
laporannya Sabtu (25/4).
Kepemilikan Trump atas bangunan
itu mendapat sedikit perhatian sebelum dan sesudah kampanye Pemilihan Presiden
pada 2016 lalu. Namun sebagian besar publik tidak mengetahui perihal hubungan
Trump dengan Bank China, hingga pada Sabtu (18/4) lalu, Trump mengatakan bahwa
"China akan memiliki Amerika Serikat" jika Joe Biden terpilih pada bulan November mendatang.
Seperti diketahui, Joe Biden yang
disebut Trump merupakan mantan wakil Presiden AS. Ia kini menjadi rival Trump
dari Partai Demokrat pada Pemilihan Presiden pada November 2020.
Trump mengklaim jika Bidan dan
China memiliki hubungan yang 'halus'. China sejauh ini sangat terlibat dalam
kerajaan bisnis Trump. Sebuah perusahaan konstruksi milik China membantu
membangun Trump World Golf Club di Dubai.
Selain itu Beijing juga telah
memberikan merek dagang kepada bisnis milik anak
perempuan Trump, Ivanka. Pendekatan
Trump ke China telah berganti-ganti antara agresif dan aman, terutama dalam
kaitannya dengan presiden China, Xi Jinping, yang menurut Trump memiliki
hubungan erat dengannya.
Selain itu, Trump telah
menunjukkan sikap lunaknya pada China sejak awal pandemi virus corona
(covid-19) lalu. Dalam sebuah cuitan di akun Twitternya, ia memuji China atas
kegigihannya melawan virus corona.
"China telah bekerja sangat
keras untuk mengendalikan virus corona. Amerika Serikat sangat menghargai upaya
dan transparansi mereka. Itu semua akan bekerja dengan baik. Khususnya, atas
nama Rakyat Amerika, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Xi!
" tulis Trump.
Pernyataan itu mengundang respons
sebagian orang. Seorang jurnalis the Washington
Post Isaac Stone Fish menulis dalam
cuitan akun twitternya,
Bank
China adalah bank milik negara dan di
kendalikan oleh Dewan
Negara China yang merupakan badan
administrasi China yang diketuai oleh
Perdana Menteri Li Keqiang.
Atas pinjaman Trump, ia
mengkhawatirkan jika hal tersebut dapat menjadikan konflik kepentingan seperti
bagaimana jika China membatalkan pinjaman atau meminta Trump membayar pinjaman
lebih awal.
"Saya mempelajari pengaruh
Beijing terhadap Amerika, dan ini adalah konflik kepentingan yang paling
bermasalah yang pernah saya lihat," kata dia.
"Apakah ini sebabnya Trump
sering memuji Ketua Tiongkok Xi Jinping? Apakah ini yang menyebabkan dia
meremehkan kebijakan atau pernyataan publiknya sendiri? Ini menimbulkan banyak
pertanyaan," lanjut Isaac.
Sumber : CNN Indonesia,
26.04.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar