JAKARTA—Untuk memangkas
biaya logistik khususnya di pelabuhan hingga 50%, pemerintah akan membentuk
Indonesia International Gateaway (IIG) berupa nusantara pendulum dengan
menetapkan satu rute tetap pelayaran di enam pelabuhan utama.
Keenam pelabuhan utama yang
ditentukan sebagai pelabuhan pendulum yakni Pelabuhan Belawan Medan, Batam,
Makassar, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Priok Jakarta dan Sorong Papua.
“Dengan adanya nusantara
pendulum di enam pelabuhan utama Tanah Air, biaya angkutan laut bisa ditekan,”
kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam seminar Transport
Infrastructure Indonesia hari ini, Rabu (27/6/6/2012).
Dia menambahkan pemerintah
yakni Kementerian Perhubungan bersama-sama operator pelabuhan akan menetapkan
satu rute pelayaran seperti pendulum yang punya rute tetap di enam pelabuhan
utama.
“Nanti akan buat rute
terjadwal di enam pelabuhan utama ini, pelabuhan yang lain akan mengikuti untuk
mendorong ongkos pengiriman di pelayaran bisa turun,” kata Wamenhub.
Bambang menambahkan pihaknya
akan menyiapkan grand disain berupa master schedul pembangunan di beberapa
pelabuhan, salah satunya dengan penerapan inaportnet di enam pelabuhan utama.
“Kita sedang siapkan, akan
ada grand disain, jadwal. Kapan akan dibangun misalnya pelabuhan Sorong kapan
dibangun, tahun ini harus dimulai,” ucapnya.
Soal investasi, lanjut
Wamenhub, yang akan menjadi penggerak utama adalah BUMN dan swasta. Pemerintah
akan fokus ke public goods, misanya akses, break water di pelabuhan.
“Bentuk investasinya bisa
public private partnership (ppp), ataupun murni swasta dan BUMN. INSA
(Indonesia National Shipowner Association) sebagai operator angkutan dan
Pelindo sebagai operator pelabuhan akan bekerjasama untuk memangkas ongkos
angkutan kapal,” kata Bambang.
Menurutnya, sebagai tahap
awal menyiapkan pendulum di enam pelabuhan ini, pihaknya bersama PT Pelindo II
sudah menyiapkan soft infrastruktur berupa Inaportnet. Namun untuk saat ini
hanya diberlakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Dengan adanya Inaportnet
ini, menurut Bambang, akan memperkecil kontak antara pemilik barang dan yang
mengurusnya, sehingga tidak terjadi crowded dan dapat menekan biaya-biaya yang
tidak diinginkan.
Bambang mengemukakan, upaya
menghidupkan kapal nusantara pendulum yang akan bergerak dari Timur ke Barat
dan sebaliknya dan akan diikuti oleh kapal-kapal sebagai feeder. Selama ini
antara Pelindo I hingga Pelindo IV selaku operator pelabuhan memiliki harga dan
tarif masing-masing. Kedepannya akan diterapkan tarif yang sama.
Untuk mewujudkannya, imbuh
Bambang, perlu dilakukan pembenahan dan pembangunan pelabuhan-pelabuhan yang
sudah ada agar bisa menjadi pelabuhan yang memadai dan dapat meningkatkan
pelayanan dan sebentar lagi akan diluncurkan grand desainnya.
“Untuk perluasan Pelabuhan
Kalibaru Tanjung Priok sedikitnya dibutuhkan anggaran Rp20 triliun, Batam Rp10
triliun, dan pembangunan pelabuhan Sorong Rp10 triliun, jadi ada sekitar Rp40
triliun yang dibutuhkan untuk infrastruktur pelabuhan,” ucap Bambang.
Menurutnya, dalam MP3EI,
biaya yang dibutuhkan untuk infrastruktur pelabuhan US$13,08 miliar dengan 92
proyek yang tersebar di lima koridor ekonomi.
Bambang menargetkan dengan
adanya nusantara pendulum, nantinya akan dapat menghemat pengeluaran hingga 1/3
dari biaya yang selama ini dikeluarkan dan diharapkan mampu menghemat biaya
hingga 50% dari biaya logistik pelayaran ini. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia,
27.06.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar