JAKARTA-Pemerintah bertekad
meraih peringkat performa logistik Indonesia di atas level 59 pada 2013 dengan
menyusun konsep pendanaan untuk kepentingan konektifitas serta pembenahan
infrastruktur lunak.
Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana menyampaikan
konsep pendanaan yang tepat untuk pembangunan infrastruktur bisa mendorong
konektifitas secara bertahap dan terukur.
“Harapannya [LPI] ke depan
trennya terus meningkat, walaupun PR [pekerjaan rumah] pemerintah masih
banyak,” kata Armida di kantornya, Jumat(29/6/2012).
Dia menargetkan rasio
belanja infrastruktur terhadap produk domestik produk (PDB) pada 2013 bisa
mencapai 4% dan bertumbuh sekitar 1% pada tahun berikutnya.
“Dari sisi pendanaan secara
makro ingin ada target infrastruktur 5% dari PDB pada 2014, selanjutnya bisa
sampai 7%-8%,” ujarnya.
Dengan skema pendanaan
infrastruktur yang progresif dan rasio investasi yang mencapai 5% dari PDB,
menurut dia, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 7% secara berkelanjutan.
Dari sisi pembenahan
infrastruktur lunak, Armida mengimbau pemangku kepentingan terus melakukan
reformasi birokrasi. Para stakeholder antara lain pemerintah daerah, swasta,
dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dia menilai BUMN telah
bergerak lebih cepat dalam hal penataan infrastruktur lunak saat ini. Terbukti
dari pesatnya pengelolaan dan produktifitas pelabuhan, bandara, dan sarana
konektifitas lain.
“Sekarang sudah banyak
improvement [perkembangan] dari soft infrastructure karena sebentar, tapi
infrastruktur fisik butuh waktu panjang, dan ini yang sedang diupayakan,”
ungkapnya.
Bank Dunia sebelumnya
menilai naiknya indeks performa logistik Indonesia dari peringkat 75 pada 2010
menjadi 59 tahun ini lebih ditopang perkembangan dari sektor swasta daripada
kontribusi pemerintah.
Ekonom Bank Dunia Henry
Sandee menyampaikan kemajuan performa logistik terjadi pada bidang-bidang di
mana sektor swasta menjadi pelaku utama, yakni penyedia jasa pelayaran dan
logistik.
“Kemajuan pada periode 2012
tidak begitu tampak pada bidang-bidang di mana pemerintah menjadi pelaku utama,
seperti border agencies dan infrastruktur,” ujar Henry.
Berdasarkan hasil riset
Logistic Performance Index (LPI) 2012, Indonesia mengalami peningkatan index
dari 2,76 menjadi 2,94. Adapun indeks LPI memiliki rentang nilai antara 1
hingga 5 dengan capaian indeks 5 sebagai yang terbaik. (msb)
Sumber : Bisnis Indonesia,
29.06.12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar