Bisnis.com,
JAKARTA--Meski pembangunan terus berlanjut, PT MRT Jakarta tak
menampik ada beberapa kendala yang dihadapi oleh PT MRT Jakarta. Faktor utama
yang menghambat pelaksanaan konstruksi MRT di Ibu Kota adalah pembebasan
lahan, sehingga pembangunan selesai pada 2018 dari target semula 2017.
Direktur Konstruksi PT
MRT Jakarta Muhammad Natsir
menjelaskan pihaknya tak bisa mengoptimalkan pengerjaan proyek lantaran masih
adanya lahan-lahan yang belum dibebaskan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saat
ini, kami hanya bergerak di titik yang status tanahnya sudah jelas. Kami tak
tahu kapan hal itu bisa beres. Soal pembebasan tanah ini sudah diserahkan
sepenuhnya ke Pemprov DKI," ujarnya di Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Dia
menambahkan pengeboran stasiun bawah tanah di Jakarta cukup menantang.
Pasalnya, hal ini merupakan pengerjaan perdana yang dilakukan di Indonesia.
Karena itu, kontraktor yang menangani pengerjaan sersebut harus melakukan
investigasi status tanah sebelum memesan alat TBM.
Selain
kendala fisik, Natsir mengungkapkan ada hambatan di sektor finansial. Biaya pembangunan
MRT sendiri terancam membengkak sebesar Rp1,38 triliun menyusul tak kunjung
tuntasnya pembebasan lahan di sejumlah tempat, perubahan terhadap standar
penggunaan besi baja, dan perubahan rancangan.
Besaran
tersebut didapat dari hasil penghitungan konsultan Jepang yang membawahkan
proyek pembangunan MRT tahap satu. Biaya pembangunan MRT tahap pertama
dikucurkan dalam dua tahap oleh Pemerintah Jepang.
"Soal
kelebihan biaya masih dibahas oleh PT MRT Jakarta, Pemerintah Pusat, dan
Pemprov DKI," ujarnya.
Sebelumnya, Kepolisian
Republik Indonesia menghibahkan lahan seluas 1,2 hektar yang terletak
di perbatasan Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan kepada Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta.
Berdasarkan
data yang diterima Bisnis.com, sisa titik lahan yang belum dapat digunakan
untuk pembangunan proyek MRT terletak di Jakarta Selatan, yaitu kawasan Cipete,
Cilandak, dan Fatmawati. PT MRT Jakarta membutuhkan 101 bidang tanah dengan
luasan 93.456 m2.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 04.06.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar