Bisnis.com,
JAKARTA—Biaya tenaga kerja Jerman pada kuartal pertama tumbuh, begitu juga
dengan negara-negara Uni Eropa lainnya. Meskipun begitu, negara seperti Yunani,
Latvia, dan Slovakia mengalami penurunan.
Kantor Statistik Federal
(Destatis)
melaporkan biaya tenaga kerja di Jerman per jamnya pada kuartal pertama 2015 naik 3,2%
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
“Dibandingkan
dengan kuartal sebelumnya juga naik 1,1%,” kata Destatis, Selasa (9/6/2015).
Biaya tenaga
kerja, Destatis mengatakan terdiri dari pendapatan kotor dan biaya non-upah.
Hingga Maret 2015, pendapatan kotor naik 2,9%, begitu juga dengan biaya
non-upah 4,3%.
Adapun di
seluruh Uni Eropa (UE), masih dalam laporan yang sama, kenaikan
rata-rata biaya tenaga kerja pada 2014 mencapai 1,4%.
Di antara
negara anggota UE Estonia tercatat memiliki pertumbuhan tertinggi hingga
mencapai 6,9%. Disusul oleh Lativa dan Rumania dengan masing-masing 5,8%, dan
Slovakia 5,0%.
Sementara
itu, negara-negara yang biaya tenaga kerjanya mengalami penurunan pada 2014,
yakni Yunani hingga 0,3%, Siprus -3,1%, dan Portugal -1,9%.
Tingkat biaya
tenaga kerja berubah di negara-negara luar Zona Euro mengikuti mata uang yang
nasional yang relevan. Konsekuensinya, tidak ada biaya tenaga kerja yang
diseuaikan dengan mata uang.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 10.06.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar