Bisnis.com,
Jakarta--Presiden PT Humpuss Intermoda Transportasi Theo Lekatompessy
mengatakan memang perlu dibangun pelabuhan dengan kapasitas besar sesuai dengan
rencana pemerintah. Namun, dia berpendapat dengan kapasitas pelabuhan yang
eksisting saat ini tidak dibarengi dengan pertumbuhan kapasitas armadanya.
Selain itu,
asas cabotage di Indonesia belum diterapkan dengan baik sehingga masuk banyak
kapal asing yang masuk. Dia berharap agar pemerintah memanfaatkan kapasitas
pelabuhan dengan maksimal.
Coba, peniti
impor bahkan kancing baju impor dari Cina berarti kapal dari Cina masuk dan
kapal Indonesia bisa mati, ucapnya, saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia,
Rabu (10/6/2015).
Menurutnya
pemerintah juga mesti memperhatikan industri galangan kapal nasional jika
kemudian kapal berukuran 300.000 DWT dibangun, termasuk jangka waktu
penyelesaian pembangunan kapal.
Kapasitas
yang berukuran besar itu belum tentu bisa disuplai oleh industri besi nasional
karena saat ini Krakatau Steel masih setengah mati memenuhi permintaan bahan
kapal.
Dia
menuturkan pemerintah perlu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam
membangun kapal terlebih dulu. Selanjutnya, melakukan kerja sama untuk memasok
teknologi bagi armada dan membuat kebijakan yang mendukung pendanaan
pembangunan kapal.
Kondisi yang
ada sekarang untuk memenuhi itu sulit, bahkan yang ada saja sudah agak susah,
katanya.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 11.06.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar