REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- Perusahaan riset keamanan Zimperium menyebutkan, pelaku pembajakan
hanya membutuhkan nomor handphone pemilik Android untuk melakukan pembajakan.
Zimperium pun membeberkan bahaya pembajakan ini bagi privasi pengguna.
Pendiri Zimperium, Zuk
Avraham
mengatakan, sekali Android dibajak, maka pembajak bisa mengontrol penuh Android
tersebut. Mereka bisa menghapuskan sejumlah fungsi yang ada di Android.
"Pembajak
bisa menghilangkan microphone, perekam suara, ambil dan unggah foto, membaca
email, dan membaca pesan Facebook sehingga pemiliknya tak bisa membaca email
dan pesan Facebooknya. Bahkan pembajak bisa mencari jejak panggilan telepon
Android yang dibajaknya," kata Avraham seperti dilansir Mashabel, Selasa,
(28/7).
Saat ini,
ujar dia, sejumlah partner Android lambat dalam mengupdate software. Namun,
Google masih tidak melihat hal itu sebagai hal yang penting.
Juru Bicara
Google menyatakan, pihaknya berterimakasih kepada tim riset Zimperium, termasuk
Joshua Drake atas kontribusi mereka. Keamanan Android sangatlah penting bagi
Google. Google berjanji akan merespon masalah ini dengan serius.
Sebagian
besar Android dirancang dengan peralatan terbaru dan memiliki teknologi
multiple. Android memang dirancang supaya sulit dibajak oleh pihak lain.
Sumber : ROL,
28.07.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar