JAKARTA. Presiden
Joko Widodo (Jokowi) masih menutup rapat postur anggaran dan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Sebab, Nota
keuangan yuang berisikan postur RAPBN 2016 itu akan diumumkan Jokowi dihadapan
anggota MPR 14 Agustus 2015.
Sudah menjadi
hal yang lazim, kalau presiden selalu menyampaikan pidato kenegaraan menjelang
upacara peringatan detik-detik peringatan proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro bilang, penjelasan mengenai nota keuangan
tidak boleh mendahului anggota parlemen.
Yang jelas,
postur anggaran dalam RAPBN 2016 akan disusun lebih realistis dan
mempertimbangkan pelambatan laju pertumbuhan ekonomi. "Pokoknya tanggal 14
Agustus semuanya disampaikan," kata Bambang, Selasa (4/8) di Istana Negara,
Jakarta.
Namun, meski
realistis anggaran tahun 2016 akan jauh lebih besar dari anggaran tahun 2015
ini. Misalnya saja, untuk target penerimaan ditargetkan akan di atas Rp 2.000
triliun.
Begitupun
dengan dana transfer daerah akan dinaikan sangat signifikan. Konon, jumlah
alokasi untuk dana transfer daerah tahun 2016 lebih tinggi dibanding anggaran
belanja untuk kementerian/lembaga (K/L).
Dalam APBN
Perubahan 2015, anggaran dana transfer daerah mencapai Rp 664,6 triliun.
Sedangkan anggaran belanja untuk pemerintah pusat secara keseluruhan mencapai
Rp 1.319,5 triliun.
Sumber :
Kontan, 04.08.15 / Ilustrasi : katadata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar