JAKARTA.
Akuisisi PT Axis Telekom Indonesia berdampak negatif kinerja PT XL
Axiata Tbk (EXCL). Kerugian perusahaan telekomunikasi membengkak di semester pertama tahun ini.
Sepanjang 6
bulan 2015, EXCL membukukan kerugian Rp 850,88 miliar. Angka
tersebut meningkat 91,29% dari Rp 444,81 miliar di periode yang sama tahun
sebelumnya.
Padahal
pendapatan EXCL hanya menipis 3,89% dari Rp 11,54 triliun ke posisi Rp 11,09 triliun.
Pendapatan seluler menjadi penyumbang terbesar Rp 0,61 triliun.
EXCL mampu
menekan beban dari Rp 10,81 triliun menjadi Rp 10,56 triliun. Namun emiten
telekomunikasi ini mengalami rugi kurs sebesar Rp 1,39 triliun.
"Saat
ini proses transformasi jangka menengah masih dalam tahap awal perjalanan dan
masih terus berproses. Ke depan kami akan semakin fokus untuk segera
menuntaskan agenda transformasi untuk memperkuat posisi perusahaan," sebut
Direktur Utama EXCL Dian Siswarini, dalam siaran pers yang diterima KONTAN,
Jumat, (14/8).
Pendapatan
Axis yang termasuk dalam laporan laba rugi sejak 20 Maret 2014 dengan tanggal
merger adalah sebesar Rp 144,12 miliar. Kemudian, Axis memberi kontribusi rugi
sebesar Rp 123,25 miliar di periode yang sama.
Lalu jika Axis
dikonsolidasikan sejak awal 2014, periode semester pertama tahun lalu akan
menunjukkan pendapatan proforma sebesar Rp 12,08 triliun. Kemudian rugi
proforma dari kegiatan usaha normal periode berjalan adalah Rp 4,71 triliun.
Dengan
penurunan kinerja ini, rugi per saham EXCL pun meningkat dari Rp 53 menjadi Rp
100.
Sumber :
Kontan, 14.08.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar