JAKARTA. Presiden
Joko Widodo (Jokowi) tak mau banyak berkomentar soal ancaman mundur Direktur
Utama Pelindo II Richard Joost Lino setelah kantornya digeledah
penyidik Bareskrim.
Dia
menyatakan belum mendapatkan laporan atas kasus korupsi yang diduga menjerat RJ
Lino tersebut.
"Saya
belum dapat laporan, nanti kalau sudah dapat laporan baru saya komentar,"
kata Jokowi singkat usai membagikan paket sembako di Tanah Tinggi, Jakarta
Pusat, Sabtu (29/8).
Lino sempat
mengancam untuk mengundurkan diri karena tim Bareskrim Mabes Polri menggeledah
kantornya. Lino terkejut saat mengetahui kantornya digeledah tanpa
pemberitahuan terhadap dirinya
"Ini
contoh enggak baik untuk negeri ini. Kasih tahu Presiden, 'Pak, kalau caranya
begini, saya berhenti saja besok,'" kata Lino melalui sambungan telepon
kepada seseorang yang disebutnya Sofyan Djalil, seperti disiarkan Kompas
TV, Jumat (28/8/2015) malam.
Setelah
kantornya digeledah, Lino juga akan segera diperiksa polri terkait kasus dugaan
korupsi mobil crane. Diduga, proses tendernya menyalahi prosedur karena menelan
biaya hingga Rp 45 miliar.
Direktur Tindak Pidana
Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Victor E Simanjuntak di Mabes Polri, Jakarta, Jumat,
mengatakan, polisi menyita 26 bundel dokumen dari kantor Lino.
Sumber :
Kontan, 29.08.15 / Foto : Kompasiana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar