JAKARTA. Hingga
akhir Agustus ini penyerapan anggaran Kementerian Perhubungan (Kemhub) masih
berada dikisaran 20% dari pagu Rp 65 triliun di APBNP 2015.
Minimnya,
serapan anggaran tersebut disebabkan beberapa proyek tendernya dilakukan
melalui e-Katalog di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
(LKPP) sehingga pembayaran dilakukan di akhir pengadaan.
Menteri Perhubungan
Ignasius Jonan
mengatakan, di dalam e-Katalog LKPP meski sudah ada
proses lelang namun pembayarannya belum dapat dicatatkan sebagai penyerapan
anggaran. "Tidak pakai uang muka (sistem e-Katalog), sehingga belum bisa
dihitung penerapan," kata Jonan, akhir pekan lalu.
Walau
demikian, Jonan mengklaim bila proses tender proyek sudah berjalan dengan
maksimal dan sesuai rencana. Dia menghitung, dari sekitar 900 paket proyek yang
dilakukan di Kemhub, sudah 70% proyek yang saat ini sudah dilelangkan dan
sebagian sudah selesai.
Jonan sendiri
menjamin, pada akhir tahun penyerapan anggaran akan terselesaikan seluruhnya.
"Yang penting itu lelangnya yang sudah dikerjakan berapa persen, perkara
(kontraktor) mengambil uang muka terserah. E-Katalog, selesai (proyek)
diserahkan baru bayar," kata Jonan.
Staf Khusus Menteri
Perhubungan Hadi M. Djuraid
mengatakan, beberapa proyek yang dilelangkan menggunakan e-Katalog di LKPP
tersebut antara lain adalah pengadaan 1.000 bus untuk Bus Rapid Transit (BRT).
Selain itu, ada juga sistem navigasi di bidang kelautan di Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut Kemhub.
Sementara
itu, untuk proyek infrastruktur pembangunan bandara dan pelabuhan proses lelang
tidak menggunakan e-Katalog. Namun sayang, Hadi enggan merinci jumlah proyek di
Kemhub yang sudah masuk ke e-Katalog dengan yang belum.
Terkait
dengan percepatan proyek infrastruktur di tahun 2016, Hadi bilang Kemhub masih
akan memaksimalkan sisa proses tender di tahun 2015. Meski demikian, pihaknya
siap untuk segera menerapkannya. "yang dekat-dekat dulu," kata Hadi.
Sumber :
Kontan, 30.08.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar