JAKARTA. Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan langkahnya
membongkar beton yang menutupi jalur rel kereta barang menuju Pelabuhan Tanjung
Priok, Jakarta Utara, dilakukan demi kepentingan nasional.
Ia
mengemukakan hal tersebut saat ditanya apakah pembongkaran tersebut dilakukan
atas koordinasi PT Pelindo II (Persero) yang merupakan operator pelabuhan
tersebut. "Saya enggak tahu, enggak penting amat, ini perintah dari Menko
agar segera dibangun jalur kereta," katanya saat pembongkaran di Pelabuhan
Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (9/10).
Menurut
Rizal, pembongkaran beton yang menutupi jalur rel kereta menuju Pelabuhan
Tanjung Priok selama ini ditolak Pelindo II karena membuat pendapat perseroan
berkurang.
Padahal,
menurut dia, jalur kereta barang ke Pelabuhan Tanjung Priok merupakan solusi
kemacetan yang terjadi di pelabuhan tersebut. "Pelindo yang selama ini
menolak harus tahu diri ini kepentingan nasional, jauh lebih penting dari
sekedar keuntungan yang diperoleh Pelindo," katanya.
Dalam
pembongkaran itu, turut hadir Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu,
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edy Sukmoro, Dirjen Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan Heru Pambudi dan Ketua Tim Task Force Percepatan Dwelling
Time yang juga Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam
dan Jasa Agung Kuswandono, dan Ketua Serikat Pekerja Jakarta International
Container Terminal (JICT) Nova Sofyan Hakim.
Rizal
menuturkan, pembukaan kembali jalur kereta api barang yang berhenti beroperasi
pada 1998 itu diharapkan bisa membuat efisiensi sistem logistik di pelabuhan.
"Kalau jalur kereta api dibuka kembali maka akan terjadi efisiensi,
mengurangi 'dwelling time', mengurangi kecelakaan dan memperbaiki
jalanan," katanya.
Adanya jalur
kereta barang yang masuk ke pelabuhan, menurut Rizal, akan memangkas sepertiga
kemacetan di pelabuhan. Hal itu pulalah yang juga dinilai bisa mengurangi waktu
bongkar muat barang (dwelling time) di pelabuhan yang saat ini berkisar 7-8
hari menjadi 2,5 hari sesuai target pemerintah.
Direktur
Utama KAI Edy Sukmoro menuturkan saat ini kereta barang hanya berhenti di
Stasiun Pasoso dan tidak tersambung hingga ke Terminal Peti Kemas Koja di
Pelabuhan Tanjung Priok.
Menurut dia,
untuk membangun jalur kereta barang hingga masuk pelabuhan tidaklah sulit.
Pasalnya, pihaknya hanya perlu membuat sambungan jalur dari Stasiun Pasoso
sepanjang 1,2 kilometer. "Itu tidak jauh dan kita akan bekerja keras untuk
selesaikan hal itu," katanya.
Edy
menambahkan, meski pembangunan ditargetkan bisa rampung dalam dua bulan,
pihaknya masih harus menghadapi masalah pembebasan tanah untuk tujuh bidang.
"Tujuh
bidang ini masih punya warga. Saya harap akhir September ini selesai karena
sudah kita panggil orangnya, harga sudah ada dan sudah kelihatan sepakat. Kalau
tidak ada halangan akhir September selesai dan Oktober kita mulai kerja,"
katanya.
Dengan
demikian, lanjut Edy, sekitar awal tahun depan kereta barang ke pelabuhan itu
sudah bisa beroperasi. "Kita harap Februari-Maret 2016 operasi,"
katanya.
Sumber : Kontan,
10.09.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar