JAKARTA. Ekonom
Bank Danamon Dian Ayu Yustina berpendapat impor yang meningkat
menunjukkan perbaikan pada aktivitas ekonomi. Mulainya proyek-proyek pemerintah
mendorong beberapa kontraktor untuk mulai mempersiapkan impor barang kapital
dan bahan baku.
Dian bilang,
tidak hanya barang kapital, barang-barang konsumsi juga naik. Menurut Dian, hal
ini dilakukan pemerintah untuk menekan inflasi dengan membuka keran impor.
Ke depannya,
rencana pemerintah untuk melakukan simplifikasi regulasi pada aktivitas ekspor
dan impor akan positif bagi ekonomi. Utamanya pada barang manufaktur. Dengan
begitu ekonomi tahun ini bisa lebih baik.
"Kita
melihat ekonomi tahun ini bisa mencapai sekitar 4,8%," ujar Dian, Selasa
(15/9). Posisi defisit transaksi berjalan hingga akhir tahun 2,2% dari PDB,
menyusut dari defisit 2014 3,09% dari PDB.
Sebagai
informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju impor pada Agustus
2015 tercatat naik 21,69% menjadi US$ 12,27 miliar bila dibanding bulan
sebelumnya. Kenaikan laju impor terjadi pada kelompok nonmigas. Apabila pada
Juli 2015 impor non migas sebesar US$ 7,79 miliar, pada Agustus naik menjadi
US$ 10,16 miliar.
Dengan mulai
naiknya laju impor ini, neraca dagang Agustus 2015 turun menjadi US$ 433,8
juta, lebih rendah dari surplus bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,33 miliar.
Sumber :
Kontan, 15.09.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar