London
– Perdana
Menteri (PM) Inggris David Cameron mengingatkan, pada Senin (9/5),
bahwa Brexit atau Inggris keluar dari Uni Eropa (UE)
akan mengancam perdamaian di benua itu. Hal tersebut disampaikan menjelang
kampanye referendum penting, pada bulan depan, setelah pemilihan kepala daerah
(pilkada) London.
Hasil
jajak pendapat memperlihatkan kampanye yang bersaing ketat antara kubu yang
memilih untuk "Menetap" atau "Keluar" dari UE. Bahkan
terjadi bentrok antara Cameron dan mantan Walikota London Boris Johnson –
pemimpin de facto gerakan Keluar – karena mereka meningkatkan upaya-upayanya
untuk membujuk para pemilih belum mengambil keputusan.
Menurut
Cameron, pemungutan suara untuk memutuskan keluar dari blok beranggotakan 28
negara yang dilakukan dalam referendum pada 23 Juni 2016, akan
menimbulkan risiko gegabah dan tak bertanggungjawab terhadap stabilitas ekonomi
Inggris yang akan menjerumuskan kepada kemiskinan secara permanen.
Dia
menambahkan, Brexit akan mengancam kekuatan dan keamanan Inggris di dunia,
bersamaan dengan perdamaian di benua itu jika kekuatan militer utama Eropa
keluar dari Uni Eropa.
“Isolasionisme
tidak pernah melayani negeri ini dengan baik. Setiap kali kami berpaling pada
Eropa, cepat atau lambat kami akan menyesalinya. Kami harus selalu kembali lagi
dan selalu dengan biaya yang lebih jauh lebih tinggi,” ujar Cameron dalam
pidato di Museum Inggris, di London.
Cameron
mengungkapkan, sebagian besar Eropa berada dalam situasi damai sejak Perang
Dunia II berakhir dan itu hampir 20 tahun sejak Perang Bosnia. Sedangkan kini,
benua itu dihadapkan pada Rusia, negara yang suka berperang, dengan konflik
yang terjadi di Georgia dan Ukraina.
“Kuburan
perang Inggris di benua itu menjadi bukti bisu mahalnya harga yang harus
dibayarkan negara ini untuk membantu memulihkan perdamaian dan ketertiban di
Eropa. Dapatkan kita begitu yakin bahwa perdamaian dan stabilitas di benua kami
melampaui bayangan keraguan? Apakah itu risiko yang pantas diambil karena saya
tidak pernah begitu gegabah untuk membuat asumsi itu,” jelas dia.
Akan
tetapi, Johnson membalas peringatan Cameron, dengan mengatakan Pakta
Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menjamin perdamaian di Eropa,
tapi bukan di Uni Eropa.
“Saya
tidak berpikir bahwa perdana menteri sedemikian serius meyakini bahwa dengan
meninggalkan Uni Eropa akan memicu perang di benua Eropa,” pungkasnya di
London. Dia juga mengecam kisah menakutkan tentang Perang Dunia III atau
wabah penyakit pes, atau apa pun.
Sumber
: BeritaSatu, 09.05.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar