Bisnis.com,
JAKARTA – Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ)
memberhentikan 200 karyawannya di unit Australia akibat perlambatan pertumbuhan
kredit dan pelamahan ekonomi.
Juru
Bicara ANZ yang berbasis di Melbourne Stephen Ries menyebutkan pengurangan
tenaga kerja tersebut sebagian besar akan dilakukan di Melbourne dan
mempengaruhi peran menejerial dan back office di sejumlah unit, seperti
pemasaran dan manajemen proyek.
Pemutusan
hubungan kerja oleh ANZ tersebut menjadi soorotan bagi industri perbankan di
Australia, setelah tiga dari empat penyalur kredit terbesar di negara tersebut
gagal mencatatkan laba bersih sesuai
perkiraan analis di tengah meningkanya kredit macet dari segmen
korporasi.
ANZ
juga memangkas tenaga kerja di Asia dan kelembagaan perbankan sebagai jalan
keluar dari Return on Asset (ROA) yang rendah.
“Perbankan
di Australia berada di bawah tekanan untuk memperbaiki komposisi aktivanya
akibat kebutuhan modal yang meningkat,
dan secara umum tengah mencoba untuk memastikan bahwa mereka memiliki
basis biaya yang tepat,” kata Rohan Walsh, seorang manajer investasi dari Karara Capital Ltd.
Rohan
mengatakan, ANZ pada khususnya telah menyusutkan operasinya di Asia untuk
meningkatkan labanya dan berpikir kontrol biaya berkelanjutan akan menjadi
fokus dari manajemennya.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 17.05.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar