JAKARTA.
Pengetatan impor produk Baja asal China di Amerika Serikat, tak langsung
membuka peluang bagi perusahaan Baja Indonesia di negeri paman Sam tersebut.
Justru, hal itu membuka ancaman baru bagi industri Baja Indonesia.
Menurut
Dadang
Danusiri, Direktur Marketing PT Krakatau Steel Tbk (KS), semakin produk
China dibatasi di negara lain, maka ancamannya semakin besar untuk Indonesia.
"Bahayanya,
nanti Indonesia jadi incaran produk Baja murah China. Maka kita harus segera
melakukan aturan dumping bagi produk China," kata Dadang kepada KONTAN,
Jumat (20/5).
Selama
ini, kata Dadang, beberapa produk Baja China sudah menyerbu Indonesia dan yang
baru kena dumping sebatas produk HRC dan BRC.
Jika
tak memperluas aturan dumping, Dadang meyakini, seluruh produk Baja China akan
masuk. Apalagi, setengah produksi Baja global, berasal dari China.
Dadang
juga berharap, pemerintah segera melindungi produk Baja asal Indonesia mulai
dari hulu hingga hilir. "Jadi tak cuma di hulu saja, produk turunan Baja
seperti seng, galfanis, paku, dan lainnya juga harus segera dilindungi,"
ujar Dadang.
KS
sendiri tidak bisa masuk ke pasar AS karena sudah terkena aturan dumping
sebesar 70% sejak 10 tahun lalu. Dan hingga saat ini, kata Dadang, pengenaan
dumping dari AS pun terus diperpanjang masa waktunya.
Untuk
itu, Dadang menegaskan, KS lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan nasional.
"Kalau pun ekspor, biasanya karena di domestik tidak terserap,"
tambah Dadang.
Selama
ini negara-negara tujuan ekspor KS antara lain Malaysia dan Australia. Adapun
porsi penjualan ekspor KS masih berkisar 10% dari total penjualan. "Kami
tetap fokus memenuhi kebutuhan dalam negeri," jelas Dadang.
Sumber
: Kontan, 20.05.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar