JAKARTA.
Pohang,
Steel dan Iron Company (Posco) berencana mengalihkan kepemilikannya di PT
Krakatau Posco ke PT Krakatau Steel Tbk. Rencana ini
merupakan bagian dari joint venture agreement antara Posco dan KS saat
mendirikan Krakatau Posco pada 2010 lalu.
Namun
kabar ini ditampik KS. Kepada KONTAN, Iip Arief Budiman, Corporate Secretary
Krakatau Steel, menjelaskan, belum mendengar rencana pengalihan
kepemilikan Posco di Krakatau Posco tersebut. "Belum dengar tentang hal
ini, selain diskusi rencana kerjasama lanjutan sesuai JVA," kata Iip, Rabu
(11/5).
Iip
menegaskan, rencana pengembangan Krakatau Posco tetap sesuai dengan semangat
JVA. Dan sejauh ini, KS dan Posco masih membahas rencana pengembangan Krakatau
Posco. "Kalau untuk yang dialihkan belum ada pembahasannya," jawab
Iip singkat.
Kabar
tersebut muncul saat President Posco Kim Jin-IL dan Presiden Direktur Posco
Indonesia Inti Kim Jhi-Young melakukan kunjungan ke Kementerian Perindustrian dan
bertemu Menteri Saleh Husin didampingi Dirjen Industri Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu
Suryawirawan.
Sayangnya,
pihak Posco tak berkenan menemui wartawan dan langsung meninggalkan ruangan.
Namun, Putu menuturkan, kedatangan manajemen Posco adalah untuk memaparkan
persiapan pabrik hot and cold rolled. "Intinya mereka sudah ada
kesepakatan dengan KS, tinggal persiapkan teknisnya," kata Putu.
Putu
juga menyebut, antara Posco dan KS sudah mendeklarasikan kepemilikan Krakatau
Posco sejak kesepakatan JV. Rencananya, Posco akan melepas sebagian saham di
Krakatau Posco ke KS. "Mereka ingin agar Kratakau Posco tidak dianggap
sebagai penanaman modal asing (PMA)," imbuh Putu.
Putu
tak tahu persis berapa persen kepemilikan Posco di Krakatau Posco yang akan dilepas
ke KS. Yang jelas, saat ini porsi kepemilikan Posco di Krakatau Posco sebesar
70%, dan sisanya dimiliki KS.
Sementara
itu, soal pabrik hilir Krakatau Posco, Putu menyambut baik rencana itu.
"Karena kalau main di hulu terus tidak akan untung. Apalagi, saat ini
banyak produk hilir masih diimpor. Jadi, market-nya besar dan bisa untung besar
juga," jelas Putu.
Sebagai
informasi saja, Krakatau Posco jadi salah satu kontributor negatif bagi KS di
2015. Pada periode itu, nilai kerugian yang disumbangkan Krakatau Posco
mencapai US$ 106,26 juta dan membuat rugi tahun berjalan KS menjadi US$ 326,51
juta dari sebelumnya US$ 154,19 juta.
Sumber
: Kontan, 11.05.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar