Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat aplikasi menilai Gojek
tengah berupaya menjadi perusahaan superaplikasi di Indonesia, sebagaimana WeChat
di China.
Rencana kerja sama dengan Tokopedia adalah langkah yang
dilakukan Gojek selanjutnya, setelah menyuntik PT Bank Jago Tbk. (ARTO)
senilai Rp2,25 triliun beberapa waktu lalu.
Ketua Bidang Industri Aplikasi Nasional
Masyarakat Telematikan Indonesia (Mastel) M. Tesar Sandikapura
menilai seandainya kabar mengenai merger Gojek dengan Tokopedia benar, kerja
sama yang terjalin kedua perusahaan berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dan
penguasaan pasar dari tiap-tiap perusahaan.
Dia menilai kerja sama dengan Tokopedia akan memuluskan
upaya Gojek menjadi superaplikasi yang sebenarnya di Indonesia dengan menguasai
finansial–lewat investasi ke Bank Jago–dan perusahaan dagang-el.
“Dengan akuisisi Bank Jago uang yang tadinya lari ke bank
lain sekarang berputar di ekosistem Gojek. Adapun rantai pasokan berasal dari
transaksi pembelian perusahan dagang-el dan Tokopedia adalah yang paling besar
saat ini,” kata Tesar kepada Bisnis, Minggu (31/1).
Berdasarkan sejumlah informasi, valuasi Tokopedia
berkisar US$8 miliar—US$10 miliar. Tokopedia mengeklaim jumlah mitra
yang dimiliki saat ini lebih dari 9 juta mitra.
Tesar memperkirakan untuk mewujudkan ambisi Gojek menjadi
superaplikasi, selanjutnya Gojek akan mendekati perusahaan logistik berskala
nasional.
Dia menduga perusahaan logistik tersebut adalah PT
Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
Tesar berpendapat bahwa meski Gojek sudah memiliki layanan
pesan-antar barang, Go-send, tetapi jangkauan Go-send masih bersifat lokal.
Berbeda dengan JNE yang jangkauannya antarkota.
Perusahaan logistik dibutuhkan dalam ekosistem Gojek untuk
membantu perseroan dalam menghemat distribusi barang ketika sudah memilih
perusahaan dagang-el.
“Jika itu sudah terjadi, Gojek menjadi superaplikasi yang
sebenarnya, mereka tidak bergantung pada pihak luar. Jika itu sudah terjadi,
maka bahaya, itu seperti WeChat,” kata Tesar.
Dia mengatakan bahwa di China, WeChat bukan hanya sebagai
aplikasi percakapan. WeChat telah berkembang pesat–dengan beragam fitur
menarik-dan menjelma menjadi raksasa teknologi yang memenuhi semua kebutuhan
masyarakat.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, WeChat memiliki
fitur pembayaran untuk bertransaksi di sejumlah pusat perdagangan hingga
pedagang kaki lima.
Sistem pembayaran WeChat juga terintegrasi dengan sejumlah
perusahaan dagang-el hingga perusahaan pemesanan tiket perjalanan. Kerja sama
membuat perusahaan-perusahaan tersebut dapat mempromosikan langsung produk
mereka ke nomor pengguna dan pengguna dapat bertransaksi dengan alat pembayaran
yang dimiliki WeChat dengan harga yang lebih baik.
WeChat juga memiliki fitur gim yang dapat dimainkan oleh
para pengguna dan dapat dimonetisasi seperti penjualan voucer gim.
Sebelumnya, Gojek telah mengakuisisi 22 persen saham milik
Bank Jago. Dengan aktivitas akuisisi tersebut, kata Tesar, perputaran uang akan
berada pada ekosistem Gojek.
Dekakorn superaplikasi tersebut tidak perlu lagi mengeluarkan
uang ke bank lain dalam setiap transaksi yang terjalin.
“Perizinan tidak perlu pusing-pusing karena [Bank Jago]
telah mendapat dukungan dari Bank Indonesia. Mungkin Gojek investasi di Bank
Jago bukan mengambil teknologinya tapi regulasinya,” kata Tesar
Sumber : Bisnis, 01.02.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar