Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia
(Persero) atau KAI mendukung upaya integrasi angkutan
massal berbasis rel di wilayah Jabodetabek melalui perusahaan joint
venture (JV) dengan PT MRT Jakarta (Perseroda).
VP Public Relations KAI Joni Martinus mendukung
integrasi kereta api di Jabodetabek sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang
ingin pengelolaan transportasi Jabodetabek terpadu dan terintegrasi.
"Pada tahap awal KAI bersama PT MRT Jakarta telah
membentuk JV yaitu PT Moda Integrasi Jabodetabek pada 10 Januari 2020. Melalui
MITJ, integrasi dimulai dengan integrasi fisik di 4 stasiun yaitu Stasiun Tanah
Abang, Sudirman, Pasar Senen, dan Juanda yang diresmikan pada 17 Juni
2020," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/1/2021).
Penataan ini, terangnya, bertujuan memberikan kenyamanan
kepada para pengguna kereta api saat akan menuju dan tiba di stasiun. Pasalnya,
akses menuju stasiun lebih teratur dan dilengkapi integrasi antarmoda yang baik
setelah penataan dilakukan.
Pihaknya meyakini adanya integrasi antarmoda yang terkoneksi dengan baik akan meningkatkan volume penumpang di setiap stasiun. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi kereta api yang aman, nyaman, dan terjangkau.
"Adapun untuk penataan stasiun terpadu tahap 2 adalah
kawasan Stasiun Manggarai, Stasiun Palmerah, Stasiun Gondangdia, Stasiun Tebet,
dan Stasiun Jakarta Kota," katanya.
Melalui MITJ, KAI mendukung integrasi pembayaran
transportasi Jabodetabek. Hal ini ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pemegang
Saham Sistem Pembayaran Antar Moda Transportasi, Jakarta, pada Rabu 15 Juli
2020.
"Dalam hal integrasi pengoperasian kereta apinya, saat
ini masih dalam kajian. KAI terus berkomunikasi dengan Kementerian BUMN,
Kementerian Perhubungan dan pihak-pihak terkait terkait rencana tersebut,"
paparnya.
Sumber : Bisnis, 05.01.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar