Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda), pengelola
moda transportasi MRT Jakarta, akan menerapkan strategi bisnis yang mirip
formasi sepak bola pada pada 2021.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar
menuturkan strategi korporasi pada 2021 seperti sedang bermain sepak bola
dengan nama strategi 4-5-2. Strategi tersebut berkaitan dengan
bisnis proses, hingga pelayanan publik.
"Kalau di sepak bola 4 itu pemain bertahan, 5 itu
gelandang dan 2 itu penyerang. jadi strateginya 4-5-2 taktiknya total
football. Ada 4 itu adalah strategi dasar, 5 adalah strategi
tengah internal bisnis proses,dan 2 itu adalah ujung tombak karena itu yang
akan dinilai oleh publik," urainya, Selasa (5/1/2021).
Strategi pertahanannya yang pertama yakni mempertahankan
posisi finansial MRT, kedua bagaimana keunggulan dalam melakukan pelayanan
publik tetap dipertahankan. Dalam strategi dasar yang pertama adalah memperkuat
bisnis berkelanjutan dengan meningkatkan manajemen risiko yang sesuai dengan
aturan yang ada.
"Tahun ini kami akan melaksanakan GR terintegrasi dan
tentu memperkuat manajemen talenta. Jadi ini adalah strategi dasar. Hanya
dengan strategi dasar yang baik kita dapat memainkan pada level tengah,"
paparnya.
Strategi tengah ada lima, yakni memperkuat keunggulan
operasional, tetap memastikan on time performance, mempercepat ekspansi transit
jaringan rel fase 2 fase 3, mempercepat kawasan berorientasi TOD, memperkuat
digitalisasi dan manajemen data, serta mempercepat antar moda transportasi
Jabodetabek.
Adapun dari sisi keuangan pihaknya ingin kembali meraih
keuntungan pada 2022. Sebagai ujung tombak yakni mempertahankan kepuasan
pelanggan maupun komunikasi hubungan kita dengan para pemangku kepentingan.
Sumber : Bisnis, 05.01.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar