KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guru Besar Keuangan dan Pasar
Modal Universitas Indonesia, Budi Frensidy mengamati jika rencana
merger yang dilakukan antara Tokopedia dan Gojek
akan menciptakan monopoli yang tidak sehat bagi pasar.
Tak hanya itu, Budi menilai tak hanya harga yang ditentukan
oleh dua pemain besar ini, bahkan proses supply chain juga akan berubah sebab
dua perusahaan rintisan ini menggunakan jasa Tokopedia dan Gojek.
"Merger ini akan menciptakan seorang pemain sangat
besar yang cenderung mengarah ke monopoli. Sebagaimana kita ketahui, monopoli
belum tentu baik untuk kepentingan rakyat banyak. Dampak negatifnya adalah
harga bisa ditentukan oleh pemain besar ini sedangkan kualitas pelayanan belum
tentu memuaskan rakyat banyak. Proses supply chain barang sekarang banyak
menggunakan jasa Tokopedia dan Gojek," jelasnya kepada Kontan, Selasa
(5/1).
Sebagai informasi, Bloomberg hari ini
mengabarkan jika dua raksasa decacorn Tokopedia dan Gojek sedang melalui
pembicaraan merger bernilai US$18 miliar tahun ini.
Masih dilansir dari Bloomberg, pembicaraan merger dengan
Tokopedia kabarnya dilakukan oleh Gojek pasca tidak ditemukannya titik terang
kerjasama yang dilakukan dengan Grab Indonesia.
Budi melanjutkan, jika merger antara Tokopedia dan Gojek
benar terjadi, maka startup lainnya akan terancam. Hal ini berlaku baik bagi
startup lama maupun yang baru.
"Tentunya hal ini akan mengancam startup lain (baik
baru maupun lama). Harga akan ditentukan oleh pemain besar ini, karena sudah
mempunyai skala ekonomis, sedangkan yang lain hanya mengikuti sehingga
profitabilitas bisa terancam," tutup dia.
Sumber : Kontan, 05.01.2021 / Foto : CNBC Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar