KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek dengan Tokopedia dikabarkan
akan melakukan merger. Adapun isu dominasi pasar yang mungkin menjadi perhatian
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) diminta agar dinilai secara
lebih bijak.
”Menurut saya tidak relevan antara isu asing vs tidak
asing. KPPU tak boleh dianggap ini dominasi pasar karena Indonesia punya
Undang-Undang (UU) Persaingan Usaha kan. Trennya ke depan ini pasti akan ada
banyak perusahaan yang akan merger dan akuisisi,” ujar Ekonom Senior
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani
dalam keterangan resmi, Senin (11/1).
Kacamata KPPU, menurutnya, memang tidak bisa hanya lihat
dari satu sisi saja. Perlu melihat perspektif lain bahwa persaingan ini sehat.
Berkaitan dengan rencana merger Tokopedia dengan Gojek,
Aviliani menilai sebagai praktik bisnis yang wajar karena ekosistem akan
terjadi dengan sendirinya. ”Dengan win-win solution,” terusnya.
Tokopedia adalah platform jual beli barang dan menjadi
salah satu e-Commerce yang menguasai pasar. Sedangkan Gojek punya ekosistem
layanan transportasi, makanan, dan lainnya. Gojek belum punya e-Commerce.
"Dengan merger maka keduanya semakin besar,” lanjutnya.
Menurutnya, ekosistem digital yang lebih kuat berpotensi
terbangun dari penggabungan dua entitas tersebut. Terlebih Gojek segera menjadi
salah satu pemilik bank dengan keunggulan digital yaitu Bank Jago.
”Maka toko-toko yang berada dalam Tokopedia bisa dengan
mudah mendapat pinjaman dari bank tersebut. Terbangunlah ekosistem digital,”
jelasnya.
Hal tersebut akan terjadi secara lebih efisien. Aviliani
mengatakan, tanpa kolaborasi, seandainya masing-masing pihak membuka layanan
sendiri-sendiri maka akan membutuhkan investasi dengan dana yang besar.
"Sedangkan dengan bergabung jadi lebih cepat
membangunnya. Maka kalau mau jual sebagian saham, buat Gojek tentu untung dapat
data banyak dari Tokopedia. Karena mereka dapat tawarkan kredit ke seller di
tokopedia,” imbuhnya.
Aviliani lebih melihat dampak langsung berupa keuntungan
bagi konsumen dari rencana merger keduanya. Namun, dampaknya terhadap
perekonomian sangat tergantung beberapa hal antara lain apakah barang yang
dijual di Tokopedia misalnya adalah bukan barang impor.
”Sisi ekonomi sangat tergantung apakah penjualan domestik
di Tokopedia dioptimalkan. Bila impor maka tidak ada banyak untungnya,” dia
memaparkan.
Maka diharapkan dengan kekuatan bertambah setelah merger
Tokopedia dengan Gojek justru kekuatan ekspansi semakin tinggi. Sehingga bisa
membawa barang dari Indonesia go Internasional terutama untuk di regional Asia
Tenggara.
Sumber : Kontan, 11.01.2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar