SURABAYA.
PT
Pelindo III yakin penerapan teknologi aplikasi bisa menekan proses
tunggu kapal (waiting time) dan bongkar muatnya (dwelling time).
Penggunaan aplikasi ini sekaligus agar pelabuhan memiliki layanan berstandar
global.
Direktur
Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan, aplikasi ini sudah
diterapkan sejak 2015.
"Penerapannya telah mencapai dua tahap bagian utama, yaitu front
end dan back end agar waktu tunggu kapal dan dwelling time bisa teratasi,"
kata dia, Jumat (4/3).
Ada
tiga aplikasi yang diterapkan, yaitu Aplikasi Bongkar Muat Non Peti Kemas bernama
Gen-C, Aplikasi non-Peti Kemas, serta Aplikasi Pelayanan Jasa Kapal
(PMIS). Ketiganya akan diterapkan hampir di seluruh pelabuhan yang
dikelola Pelindo III pada Juni tahun ini.
Selain
itu ada juga aplikasi bernama Spiner yang digunakan kegiatan bongkar muat peti
kemas.
"Spiner
ini nanti untuk diterapkan di berbagai pelabuhan supaya meningkatkan bongkar
muat dengan peti kemas yang lebih efisien," kata Djarwo.
Pelabuhan
yang dimaksud antara lain
Pelabuhan-pelabuhan tersebut yaitu Tanjung Perak, Lembar, Benoa, Kumai, Sampit,
Bima, Maumere, Batulicin, Waingapu, Ende, Kalabahi, Bumiharjo, dan Badas
yang tersebar di tujuh provinsi.
Penerapan
ketiga aplikasi tersebut akan menghubungkan antar pelabuhan, sehingga proses
bisnis akan semakin efektif dan efisien, karena persaingan bisnis maritim
semakin ketat.
Back
end
Penerapan
teknologi aplikasi ini juga tak hanya untuk operasional tapi berlaku untuk back
end. Aplikasi itu adalah Enterprise Resource Planning (ERP) produk
dari System Analysis and Program Development (SAP).
SAP
merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai bagian dari proses bisnis.
Maka, terdapat delapan modul yang akan diaplikasikan.
Misalnya,
Human
Capital Management (SAP HCM) untuk mengelola sumber daya manusia mulai
dari rekrutmen, pengembangan karyawan, hingga mengelola masa pensiun, ada juga
fasilitas Employee Self Service (ESS).
Sedangkan
Finance
and Controlling (SAP FICO) mampu mengelola seluruh aktivitas keuangan,
mulai laporan keuangan hingga laporan manajemen.
Project
Manager ERP Pelindo III, Abdul Rofid Fanany menjelaskan salah satu modul lain
adalah Business Intelligence (SAP BW) yang menjadi bagan sistem
manajemen untuk menampilkan kinerja keuangan dan operasional Pelindo III
berdasarkan pergerakan data.
"Selain
itu juga ada modul untuk memonitor proyek investasi, memonitor pemeliharaan
aset, melakukan penyusunan anggaran, mencatat transaksi bisnis properti, hingga
pengadaan barang dan jasa," terangnya.
Vice
President dan Managing Director SAP Indonesia, Megawaty Khie menambahkan dengan SAP
S/4HANA yaitu produk terbaru yang dibangun diatas peron memori dapat
menjalankan aplikasi-aplikasi bisnis inti yang memungkinkan.
"Kami
bekerjasama dengan SAP dalam mengoperasikan solusi SAP S/4HANA yang membantu
mendigitalisasi operasi perusahaan secara menyeluruh, mendukung terjadinya
transformasi digital secara terus-menerus, berulang, dan terukur di seluruh
lingkungan perusahaan," tandasnya.
Sumber
: Kontan, 04.03.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar