JAKARTA.
Perusahaan semen hasil konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Semen
Indonesia dan PT Krakatau Steel ditargetkan
beroperasi pada kuartal III 2017. Saat ini, proses pembangunan PT
Krakatau Semen Indonesia (KSI) sudah mencapai 9,71%.
Pabrik
yang bersebelahan dengan blast furnace complex milik Krakatau Steel ini ini
akan mengolah granulated slag menjadi slag powder, yang menjadi bahan baku
semen. Nah, granulated slag didapat dari limbah atau sisa pengolahan baja blast
furnance milik Krakatau steel.
Sekretaris
Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharno mengatakan, slag powder itu dapat
menggantikan klingker sebagai bahan campuran penguat semen. ”Kita jadi bisa
efisien, karena pengolahan klingker itu mahal,” kata Agung kepada Kontan,
Minggu (27/3).
Kalau
pabrik ini sudah berjalan dapat menggantikan pemakaian klingker mencapai
20%-30%. Agung menjelaskan, komposisi penggunaan klingker untuk produksi semen
mencapai 75%-80%. Tapi dengan adanya slag powder, penggunaan klingker bisa
berkurang menjadi 50 %.
”Ini
target efisiensi kita ke depan. Bisa mengurangi cost produksi,” kata Agung.
Nantinya,
pabrik grinding blast furnace slag itu ditargetkan selesai pada kuartal III
tahun 2017. Adapun nilai investasi pembangunan pabrik ini mencapai US$ 34,3
juta.
Sebagai
informasi, pabrik tersebut berdiri di lahan 40.000 meter persegi di kawasan
industri Cilegon milik Krakatau Steel. Adapun kapasitas produksinya mencapai
750.000 ton. Adapun fasilitas lainnya adalah cement mill di Cilegon dengan
kapasitas produksi mencapai 1,6 juta ton per tahun.
Sumber
: Kontan, 27.03.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar