Bisnis.com,
JAKARTA - Pemerintah akan buka bidang usaha pariwisata, kesehatan, perdagangan
digital atau e-commerce, dan ekonomi kreatif untuk penanaman modal asing.
Franky
Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mengatakan pihaknya sudah
memastikan akan membuka bidang usaha pariwisata dan perdagangan digital untuk
penanaman modal.
Saat
ini, BKPM tinggal mendapatkan konfirmasi dari Kementerian Perdagangan dan
Kementerian Komunikasi-Informatika terkait finalisasinya.
“Pembahasan
mengenai pariwisata secara umum sudah hampir selesai. Kemudian e-commerce juga
dapat dikatakan hampir final, karena tinggal menunggu satu putaran lagi. Kami
masih memerlukan konfirmasi dari Kemendag dan Kemenkominfo,” katanya di Kantor
Presiden, Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Franky
menuturkan pemerintah juga mengkaji bidang usaha pertahanan, ekonomi kreatif,
dan kesehatan untuk dilepas dari DNI. Hal itu dilakukan untuk mempercepat
pertumbuhan industri tersebut di dalam negeri.
Untuk
ekonomi kreatif, lanjut Franky, pihaknya akan memungkinkan penanaman modal pada
bidang usaha film, distribusi film, dan bioskop. Sementara itu untuk sektor
kesehatan, bidang usaha farmasi, bahan baku obat, dan rumah sakit dipastikan
dapat dimasuki oleh pemilik modal.
“Memang
harus kami akui bahwa ada beberapa masukan terkait sektor kesehatan, sehingga
kami masih perlu melakukan pendalaman,” ujarnya.
Menurutnya,
ada 13 bidang usaha di sektor kesehatan yang akan dibuka untuk penanaman modal.
Akan tetapi, hingga kini pemerintah baru menyepakati lima bidang usaha,
sehingga harus menunggu delapan bidang usaha lainnya sebelum diumumkan.
Presiden
sendiri memerintahkan untuk mempercepat pembahasan perubahan DNI tersebut,
sehingga BKPM akan kembali melaporkan perkembangan pembahasannya dalam dua
pekan mendatang.
Sumber
: Bisnis Indonesia, 12.01.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar