JAKARTA.
Persatuan
Pelayaran Niaga Nasional (Insa) dalam kepengurusan yang baru periode
2015-2019 berjanji akan mendorong penurunan biaya logistik.
Sekretaris
Jenderal Insa Budi Halim saat ditemui di Jakarta, Jumat, mengatakan upaya yang
dilakukan adalah bekerja sama dengan pemerintah untuk memperbanyak angkutan
untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas pelayaran.
"Bukan
hanya penambahan armada, tetapi juga perpanjangan dermaga, biaya pelabuhan
tinggi karena keterbatasan armada," ucapnya.
Selain
itu, dia mengatakan akan mendorong dibebaskannya pajak pertambahan nilai (PPN)
untuk pembelian BBM kapal niaga untuk kegiatan domestik.
Menurut
dia, pajak tersebut memakan porsi hingga 50 persen biaya dari biaya operasional.
"Mungkin
kalau dihilangkan biaya logistik akan berkurang enam hingga tujuh persen,"
imbuhnya.
Selanjutnya,
Budi mengatakan pihaknya juga akan mendorong perlakuan yang sama atau
"equal treatment" terhadap kapal asing terkait muatan ekspor-impor.
Terkait
pengoperasian trayek perintis, dia mengatakan akan mengoperasikan 50 trayek
sesuai dengan keputusan pemerintah.
Pemerintah,
dalam hal ini, Kementerian Perhubungan telah menugaskan Pelni untuk
mengoperasikan 46 trayek perintis, sementara 50 lainnya diserahkan kepada
swasta.
"Kami
mendapatkan subsidi Rp1,2 hingga Rp2 juta per harinya," ungkap Budi.
Penugasan
tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pelayanan Publik Kapal Perintis Milik Negara dan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Pelayanan Publik Kapal Perintis Milik Negara.
Sumber
: Kontan, 22.01.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar