JEPARA.
Pemerintah Kabupaten Jepara berencana mengembangkan Pelabuhan Legon Bajak di Kepulauan
Karimunjawa untuk semakin memajukan sektor pariwisata di destinasi
kepulauan itu.
"Ya,
memang pelabuhan yang sudah ada, termasuk Pelabuhan Karimunjawa belum bisa
untuk berlabuh kapal-kapal berukuran besar. Baru kapal-kapal berukuran
kecil," kata Bupati Jepara Ahmad Marzuki di Jepara, Senin.
Ia
mengakui kurang representatifnya fasilitas pelabuhan mempengaruhi pengembangan
pariwisata, apalagi di Kepulauan Karimunjawa yang sarana transportasi utamanya
memang menggunakan jalur laut.
Menurut
dia, upaya untuk mengembangkan sarana transportasi di Kepulauan Karimunjawa
memang terkendala keterbatasan anggaran Pemkab Jepara sehingga dibutuhkan
bantuan provinsi maupun pusat.
"Pemda
(Pemkab Jepara, red.) memang memiliki keterbatasan anggaran. Kemampuan
anggarannya ada, tetapi kecil. Makanya, kami membutuhkan bantuan provinsi
maupun pusat untuk membangun dermaga," katanya.
Marzuki
mencontohkan Kapal Motor (KM) Leuser yang sudah memulai pelayaran perdananya
ke Karimunjawa, tetapi tidak bisa merapat ke pelabuhan karena dangkalnya
perairan dan penuhnya terumbu karang.
Para
wisatawan yang menaiki KM Leuser harus dijemput menggunakan perahu kecil milik
nelayan secara bergantian untuk menuju ke Pulau Karimunjawa, sementara KM
Leuser tetap menunggu di lautan lepas.
"Kami
berencana mengembangkan Pelabuhan Legon Bajak. Ya, masih di Pulau Karimunjawa.
Di sana masih memungkinkan untuk dikembangkan menjadi pelabuhan yang bisa
dilabuhi kapal-kapal besar," katanya.
Bahkan,
kata dia, Pelabuhan Legon Bajak direncanakan bisa dilabuhi kapal-kapal besar
berkapasitas sampai 6.000 GT (gross tonnage) sehingga memudahkan akses
wisatawan untuk berkunjung ke Karimunjawa.
"Ya,
inginnya kami secepatnya. Bergantung bantuan anggaran, semakin cepat semakin
baik. Bandara juga demikian, kami berencana mengembangkannya sehingga pesawat
berbadan lebar bisa mendarat," katanya.
Selama
ini, kata Marzuki, Bandara Dewandaru yang ada di Karimunjawa hanya bisa
didarati oleh pesawat berukuran kecil, salah satunya milik Susi Air yang memiliki
kapasitas sekitar 8-10 penumpang. Budi Suyanto.
Sumber
: Kontan, 11.01.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar