Jakarta
- Kapal pembangkit listrik asal Turki, Karadeniz Powership Zeynep Sultan
beroperasi satu bulan lebih cepat dari target yang ditentukan pada 28
Februari. Karadeniz Powership secara komersial siap memasok listrik
pada sistem interkoneksi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Juru bicara
Karpowership Indonesia, Zeynep Harezi mengatakan, kapal Karadeniz Powership
beroperasi secara komersial hanya dalam waktu tujuh minggu sejak kedatangannya
ke Indonesia dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Desember lalu.
Menurutnya,
kehadiran kapal pembangkit listrik ini membuktikan solusi yang lebih cepat bagi
PLN untuk menyalurkan listrik ke beberapa pulau, dibandingkan dengan pembangkit
listrik di darat. Misalnya, untuk membangun satu pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU) diperkirakan membutuhkan waktu 4-5 tahun.
Ia
mengungkapkan, usai diresmikan Presiden RI, tim Karpowership segera melakukan
pengecekan ulang secara detail untuk kemudian berlayar ke Amurang, Manado dan
mengalirkan listrik masyarakat di Suluwesi Utara dan Gorontalo. “Pengecekan
ulang sangat dibutuhkan bagi sebuah kapal pembangkit listrik. Kami ingin
memastikan bahwa tidak akan ada masalah saat kapalnya mulai beroperasi,” Zeynap
Harezi.
Akhirnya,
setelah melalui tahapan instalasi dan administrasi yang membutuhkan waktu
beberapa hari, pada 27 Januari Karpowership lulus uji operasional komersial dan
siap mengaliri listrik di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Supervisor
Humas dan Bina Lingkungan PLN Suluttenggo, Dermawan Uloli mengatakan pihaknya
menyambut gembira atas beroperasinya secara resmi kapal pembangkit listrik MVPP
Zeynep Sultan menyuplai listrik ke sistem interkoneksi Sulawesi Utara &
Gorontalo.
Ia
juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerjasama yang terjalin dengan
pihak MVPP Zeynep Sultan yang berhasil lulus uji operasional dengan cepat dan
bisa dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat dalam mensuplai kebutuhan
listrik. “Secara bertahap, kondisi pasokan listrik di Sulawesi Utara dan
Gorontalo berangsur-angsur pulih dan akan terus membaik, yang mana selama ini
selalu dihadapkan pada kondisi defisit daya listrik,” kata Dermawan.
Dengan
siap dioperasinya kapal tersebut, PLN Suluttenggo dan Karpowership Indonesia,
selaku operator dan pemilik kapal pembangkit listrik asal Turki, MVPP Zeynep
Sultan, telah menandatangani berita acara "commercial operation date"
(COD).
Kapal
Zeynep Sultan dikenal mampu menawarkan harga listrik yang lebih murah berkat
mesinnya yang sangat efisien dan operasionalnya yang hanya membutuhkan HFO
(Heavy Fuel Oil), yang jauh lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar
jenis HSD (High Speed Diesel). Selain itu, fleksibilitas Zeynep
Sultan dalam bahan bakar yang digunakan, bisa LNG dan HFO bisa membantu PLN
mengoptimalkan bauran energinya.
Hal
penting lainnya adalah pembangkit terapung tersebut tidak memerlukan suplai
listrik dari luar (black start), sehingga teknologi ini sangat sesuai untuk menyalurkan
listrik ke pulau-pulau dimana beban listriknya fluktuatif.
Zeynep
Harezi menjelaskan pula bahwa kapal Zeynep Sultan menggunakan teknologi
tercanggih, menawarkan efisiensi tertinggi dan sangat ramah lingkungan dan
dengan desain berstandar internasional. Zeynep Sultan akan dioperasikan PT Kar
Powership Indonesia, anak usaha dari Karpower
International
di Turkey. Sementara itu, PT Kar Powership, bersama rekan bisnis dan pemasoknya
di Indonesia berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia dan meningkatkan
keterlibatan komunitas dan konten lokal.
Rencananya,
pengoperasian MVPP Zeynep Sultan dihadiri oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Utara
Soni Sumarsono dan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Sumber
: BeritaSatu, 31.01.16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar