Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah penumpang kereta rel
listrik (KRL) sempat turun hingga 50% per hari saat banjir yang terjadi di
sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)
sejak 1 Januari 2019.
VP
Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba
mengatakan pada Tahun Baru 2020, jumlah penumpang turun hingga 50% dibandingkan
dengan Tahun Baru 2019 yang mencapai 800.000 orang per hari.
"Pada 2 Januari sudah naik hingga 600.000 sampai
700.000 penumpang per hari. Pagi tadi saya cek KCI sudah layani 150.000
penumpang," kata Anne, Jumat (3/1/2020).
Dia berpendapat penurunan penumpang tersebut diakibatkan
sebagian besar masyarakat sedang fokus melakukan evakuasi dampak banjir. Selain
itu, masih ada yang masih cuti sejak akhir tahun dan belum masuk kerja.
Pihaknya berharap aktivitas KRL bisa beroperasi normal
pada Senin pekan depan. Ditargetkan KCI kembali melayani hingga 1 juta
penumpang per hari.
Anne menuturkan kondisi di sekitar Stasiun Rawa Buaya
masih banyak yang terendam air sampai sepinggang orang dewasa atau 50 cm dan
hingga masuk ke jalur rel. Hal tersebut membuat rel belum aman untuk dilalui
KRL.
Sampai saat ini, lanjutnya, petugas terus berupaya agar
jalur rel bisa segera aman dilewati KRL. Kemarin, air sempat surut pada pagi
hari, tetapi kembali naik pada sore hari sehingga pola operasi disesuaikan
hanya sampai Stasiun Batu Ceper.
Kondisi banjir di Stasiun Rawa Buaya, lanjut Anne, bisa
pasang surut secara dinamis. Lintas Tangerang-Duri pun belum bisa beroperasi
secara normal.
Selain itu, KCI membatasi kecepatan kereta dari Pondok
Ranji ke Kebayoran, yakni 40 km/jam. Begitu juga dengan kereta lintas di
sekitar Kampung Bandan yang kecepatannya hanya 30 km/jam.
Sumber : Bisnis, 03.01.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar