17 Januari 2020

[170120.ID.BIZ] BI : Kinerja Neraca Dagang Indonesia Pada 2020 Berpotensi Membaik


Bisnis.com, JAKARTA - Membaiknya neraca dagang Desember 2019 dengan defisit hanya US$0,03 miliar diperkirakan bakal membuat kinerja neraca dagang 2020 bisa membaik.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2019 mencatat defisit US$0,03 miliar. Angka ini menurun signifikan dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar US$1,39 miliar.

Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, mengatakan bahwa defisit yang turun pada Desember ini sangat dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas akibat penurunan impor nonmigas untuk seluruh jenis barang. Kondisi tersebut juga disertai oleh kinerja ekspor nonmigas yang membaik.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas menurun ditopang oleh peningkatan ekspor migas di tengah kinerja impor migas yang stabil.

"Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2019 mencatat defisit sebesar US$3,20 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada tahun sebelumnya sebesar US$8,70 miliar," ujar Onny, Kamis (16/1/2020).

Kondisi tersebut, menurut Onny, ditopang oleh penurunan kinerja impor didukung oleh kebijakan substitusi impor di tengah kinerja ekspor yang belum kuat seiring dengan perlambatan ekonomi global dan turunnya harga komoditas.

Neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2019 mengalami surplus US$0,94 miliar setelah pada bulan sebelumnya mencatat defisit US$0,30 miliar.

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas barang konsumsi seperti kendaraan dan bagiannya.

Selain itu, impor bahan baku dan barang modal juga turun, seperti mesin atau peralatan listrik serta besi dan baja.

"Membaiknya neraca perdagangan nonmigas juga ditopang oleh kinerja ekspor nonmigas yang meningkat, seperti komoditas lemak dan minyak hewani atau nabati; bijih, kerak dan abu logam; serta pakaian dan aksesorinya," jelas Onny.

Secara kumulatif, neraca perdagangan nonmigas sepanjang 2019 mencatat surplus US$6,15 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada periode sebelumnya sebesar US$4,00 miliar.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas pada Desember 2019 menurun menjadi sebesar US$0,97 miliar, dari defisit US$1,10 miliar pada bulan sebelumnya.

"Membaiknya defisit tersebut didorong oleh kinerja ekspor migas yang meningkat baik dalam bentuk hasil minyak, minyak mentah, dan gas," ungkapnya.

Pada sisi lain, kinerja impor migas tercatat stabil sejalan dengan menurunnya impor hasil minyak, sedangkan impor minyak mentah meningkat.

Secara kumulatif, neraca perdagangan migas sepanjang 2019 mencatat defisit yang lebih rendah yaitu sebesar US$9,35 miliar, dibandingkan dengan defisit pada tahun sebelumnya yang mencapai US$12,70 miliar.

"Bank Indonesia memandang perkembangan neraca perdagangan pada Desember 2019 dan keseluruhan 2019 positif dalam memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," terang Onny.

Ke depan, sambungnya, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.

Sumber : Bisnis, 16.01.2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar