Jakarta, CNN Indonesia -- Boeing memberhentikan
sementara produksi pesawat 737 MAX. Boeing belum mengumumkan batas
waktu pemberhentian produksi pesawat tersebut.
Dikutip dari CNNBusiness, Boeing tidak akan memberhentikan
pekerjanya karena penutupan produksi pesawat terlarisnya tersebut.
Namun, pemberhentian dari rantai pasokan produksi
diprediksi dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. 'Shutdown'
yang dilakukan Boeing diharapkan dapat memulihkan perusahaan dari krisis.
Dalam sebuah pernyataan dari Federal Aviation
Administration (FAA) mengungkap prioritas pertama lembaga tersebut adalah keselamatan.
Sehingga lembaga tersebut akan mengikuti proses menyeluruh untuk memverifikasi
bahwa semua modifikasi yang diusulkan pada Boeing 737 MAX memenuhi standar
sertifikasi tertinggi.
Lembaga tersebut menambahkan bahwa pihaknya terus bekerja
dengan regulator keselamatan lainnya untuk meninjau pekerjaan Boeing karena
perusahaan melakukan penilaian keselamatan yang diperlukan dan mengatasi semua
masalah yang muncul selama pengujian.
FAA tidak menetapkan jangka waktu kapan pekerjaannya akan
selesai.
Pesawat 737 Max telah 'dihukum' sejak Maret setelah dua
kecelakaan fatal yang menewaskan semua 346 orang di dalamnya.
Meskipun Boeing tidak dapat mengirimkan 737 pesawat Max
kepada pelanggan, perusahaan terus membangun jet, meskipun pada kecepatan yang
sedikit berkurang dari 42 sebulan.
Sekarang, Boeing memiliki sekitar 400 jet lengkap yang
diparkir di Washington dan Texas, menunggu untuk dikirim ke maskapai
penerbangan di seluruh dunia.
Tetapi Boeing tidak mendapatkan sebagian besar uangnya dari
penjualan jet sampai mereka dikirimkan, dan Boeing tidak dapat terus menerus
menanggung biaya untuk membangunnya tanpa bisa mengirimkannya.
Perusahaan berharap bahwa pesawat itu akan terbang lagi
sebelum akhir 2019. Tetapi pada Desember, administrator FAA Stephen Dickson
mengumumkan persetujuan tidak akan datang sampai 2020. Rencana penutupan
diumumkan seminggu kemudian.
Boeing tidak akan merilis jumlah karyawan untuk orang yang
bekerja di pesawat. Perusahaan mengatakan karyawan akan dipindahkan ke tugas
lain selama penutupan, dan ada sejumlah alasan untuk itu.
Dalam emailnya kepada karyawan Boeing seminggu yang lalu,
CEO baru Dave Calhoun mengatakan perusahaan akan terus mengambil langkah untuk
mempertahankan rantai pasokan dan keahlian tenaga kerja hingga siap memulai
produksi kembali.
Namun pemasok terbesar Boeing, Spirit AeroSystems
(SPR), yang membuat badan pesawat dan bagian lain untuk 737 MAX,
mengumumkan pada 10 Januari bahwa mereka akan mem-PHK 2.800 karyawan di
Wichita, Kansas.
Pemasok Boeing lain juga telah memecat staf tanpa membuat
pengumuman publik. Setidaknya tujuh pemasok Boeing lainnya mendapatkan 10
persen hingga lebih pemasukan dari program 737 Max.
Sumber : CNN Indonesia, 22.01.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar