KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pelayaran yang positif
di tahun 2020 ini membuat PT Djakarta Lloyd (Persero)
optimistis menggenjot bisnisnya. Perusahaan plat merah yang bergerak dibidang
angkutan kargo laut ini pun menilai tahun ini waktu yang tepat menambah armada
kapal.
Suyoto,
Direktur Utama Djakarta Lloyd mengatakan, beberapa
stimulus positif untuk industri pelayaran antara lain adanya regulasi larangan
ekspor nikel. Hal tersebut menurutnya bakal menambah volume angkutan laut dalam
negeri dari tambang ke smelter.
"Begitu pula dengan angkutan curah batubara juga
diprediksi masih meningkat karena adanya beberapa PLTU proyek listrik 35.000
megawatt yang sudah jadi dan butuh pasokan batubara," kata dia kepada
Kontan.co.id, Jumat (3/1).
Karena itu, untuk angkutan curah tersebut ia memprediksi
ada peningkatan sekitar 10%-15% dibanding tahun 2019 kemarin.
Suyoto pun menambahkan, tahun ini perusahaan berencana
menambah armada kapal baru. "Tentu waktu yang tepat karena dari seluruh
kontrak Djakarta Lloyd sekarang baru 20% yang di bawa oleh kapal sendiri
sisanya masih dengan kapal charter (sewa)," ujar dia.
Sayangnya dia masih enggan membeberkan jumlah unit kapal
baru yang ditambah. Yang jelas, perusahaan BUMN membutuhkan kapal tenker anyar.
Mengingat Djakarta Lloyd telah
mendapatkan kontrak jangka panjang dengan PT Pertamina (Persero).
Suyoto menyebut, untuk kapal tanker tersebut direncanakan
rampung pembangunannya akhir tahun 2020 ini. Dalam pemberitaan Kontan.co.id
sebelumnya diketahui bahwa perusahaan telah bermitra dengan PT Dok Perkapalan
Surabaya untuk membangun kapal ini.
Sumber : Kontan, 03.01.2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar